Plt Kadis Kesehatan Palas, Amelia Roitona Nasution. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Padanglawas - Sebanyak tujuh orang warga Padanglawas (Palas) dinyatakan positif terjangkit penyakit campak Rubela. Hal itu dibenarkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Palas, Amelia Roitona Nasution, Selasa (5/8/2025) di Sibuhuan.
Amelia mengatakan, Dinas Kesehatan Padanglawas telah melakukan Catch Up dan ORI atau pemberian imunisasi sesuai kelompok umur.
"Sudah dilakukan catch up dan Ori," kata Amelia.
Dikatakan, berdasarkan data surveilans rutin bahwa kasus suspek campak rubela mulai Januari hingga Juli 2025, tercatat ada 7 warga di Palas positip kasus campak.
Amelia Roitona menjelaskan, 7 orang warga positif kasus campak di antaranya untuk wilayah PKM Sosa Julu 3 kasus, tidak KLB ,tetapi di wilayah PKM Pasar Ujung Batu 2 kasus dan wilayah PKM Sosopan 2 kasus masuk kategori KLB.
Dalam menanggulangi KLB campak di Palas lanjutnya, Dinas Kesehatan Sumut telah melakukan tindakan berupa penyelidikan epidemiologi (PE), yakni pelacakan kontak erat serta penemuan kasus tambahan di sekitar domisili penderita (lingkungan rumah/tetangga, sekolah dan tempat-tempat umum lainnya)," ucapnya
Selain itu, penyelidikan pengambilan spisimen serum darah untuk diagnosa pasti, catch up dan ORI (Pemberian Imunisasi sesuai dengan kelompok umur).
Di sisi lain lanjut Amelia Roitona telah melakukan karantina pada Ibu hamil yang ada diwilayah Desa KLB seperti wilayah PKM Pasar Ujung Batu dan wilayah PKM Sosopan.
Kata Amelia, Dinkes bersama jajaran Puskesmas juga melakukan advokasi dengan lintas sektor dan lintas program termasuk mengeluarkan SK KLB. Melakukan dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, Kemenkes RI dan Perwakilan WHO melalui zoom serta pemantuan wilayah setempat (PWS).
Untuk mencegah KLB Campak, tambahnya, perlu dilakukan upaya meningkatkan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata, juga mendorong penguatan sistem surveilans untuk memantau upaya eradikasi, eliminasi dan pengendalian penyakit.
"Keberhasilan program imunisasi memerlukan dukungan kolektif dari semua pihak yaitu pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, lembaga pendidikan, tenaga kesehatan, hingga media massa," paparnya.
Tak hanya itu, Dinas Kesehatan Palas juga melakukan jemput bola berupa Imunisasi untuk memberikan vaksinasi kepada individu yang belum menerima dosis vaksin sesuai jadwal yang seharusnya, atau yang terlewat dari jadwal imunisasi nasional.
Ditambahkan, Pekan Imunisasi Nasional merupakan program pemberian imunisasi secara serentak dalam kurun waktu satu minggu.
(ATS/DEL)