Terakota Xi’an, Dari Cangkul Petani ke Landmark Dunia

Terakota Xi’an, Dari Cangkul Petani ke Landmark Dunia
Ribuan patung Terakota yang berada di pit 1 Xi’an (Analisa/nirwansyah sukartara)

Analisadaily.com, Xi'an - Siapa yang tak menyangka bahwa dari cangkul seorang petani, kini tempat tersebut menjadi tempat wisata yang dikunjungi wisatawan dari berbagai dunia. Terakota menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi ketika kalian ke Tiongkok.

Rabu (30/8/2025), suhu di Xi’an berada di sekitar 40 derajat. Di area parkir Emperor Qinshihuang's Mausoleum Site Park atau Taman Situs Mausoleum Kaisar Qin Shi Huang, deretan kendaraan mulai dari mobil-mobil listrik maupun bus sudah berjejer parkir. Sementara di depan gerbang, ribuan orang berbaris antre masuk ke dalam museum yang akrab dikenal dengan Museum Terekota Xi’an.

Dalam sehari, museum ini bisa menerima pengunjung hingga 80 ribu orang. Terlebih saat musim panas seperti ini. Dan wisatawan yang datang bukan hanya dari lokal saja, melainkan juga banyak wisatawan dari berbagai negara di dunia yang berkunjung ke museum tersebut.

Setelah antre masuk, akhirnya saya tiba di Pit 1. Kondisinya bangunannya begitu megah, namun ramainya wisatawan di dalam yang mencapai puluhan ribu membuat suasana di dalam begitu gerah. Di dalam Pit 1 ini ribuan prajurit dan kuda terakota terlihat begitu banyak. Mereka terlihat berdiri di dalam cangkulan tanah yang dalam.

Ribuan patung yang dipamerkan ini mengikuti formasi militer kuno, dengan prajurit infanteri dan kereta perang. Seperti diketahui bahwa lokasi ini terbagi dalam 4 pit. Di pit pertama adalah pit yang paling banyak patung tentara (prajuritnya). Hampir 6000 patung ada di sini. Kemudian pit kedua menampilkan berbagai pasukan seperti kavaleri, pemanah dan lainnya yang jumlahnya lebih kurang 1.600 prajurit dan sisanya di pit ketiga. “Untuk pit keempat itu di bawah tanah dan tidak dikorek karena diketahui tidak ada prajurit di dalamnya,” ujar Chang Hongmei.

Patung Terakota yang baru saja diperbaiki
Seperti kita ketahui bahwa pada tahun 1974, di sebuah desa kecil di Provinsi Shaanxi, sekelompok petani sedang menggali sumur di ladang mereka yang kering akibat kekeringan. Tidak ada yang menyangka bahwa hentakan cangkul para petani tersebut ke tanah tandus akan mengungkap rahasia sejarah yang berusia lebih dari dua ribu tahun. Dari balik tanah liat itu, muncul kepala seorang prajurit. Bukan manusia, tapi patung. Patungnya juga bukan satu, melainkan ribuan.

Chang Hongmei, salah seorang tourguide di Xian mengatakan bahwa dulu ribuan patung tentara Terakota itu dibuat sekitar tahun 246 sebelum masehi, tidak lama setelah Kaisar Qin (sekitar umur 13 tahun) naik tahta. “Kaisar itu butuh diawasi ribuan tentara untuk melindunginya,” katanya.

Letak patung ribuan tentara itu juga berada tak jauh dari makamnya yakni Taman Situs Mausoleum Kaisar Qin Shi Huang. Chang Hongmei menjelaskan bahwa pembangunan patung ini melibatkan 700.000 pekerja. “Kalau mereka buatnya gak rapi, maka akan dirajam,” sebutnya.

Patung Terakota yang berada di Museum
Setiap patung juga tidak ada yang berwajah sama. Mereka memiliki bentuk wajah dan ekspresi yang unik, menggambarkan keberagaman dalam tentara kekaisaran Qin yang mirip kehidupan nyata. Dari patung-patung ini juga menunjukkan bahwa orang-orang di Tiongkok zaman dulu sudah memiliki keterampilan tinggi. Terlihat dari patung-patung ini yang memiliki variasi khas untuk peran, kepribadian dan latar belakang sosio-etnis prajurit. Tinggi patung prajurit terakota di sekitar 170-180 cm.

“Mereka ada yang mukanya panjang dan mata kecil. Kemudian ada yang mukanya lebar, gendung dan hidungnya besar. Dan berbagai bentuk lainnya, yang menandakan mereka orang Utara, orang Selatan maupun prajurit atau intelijen dengan jabatan yang sudah tinggi,” kata Chang Hongmei.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa semua patung-patung tersebut juga awalnya dilukis dengan warna-warna cerah seperti merah, hijau, ungu, biru dan emas yang memberikan kesan "hidup." Meski warnanya hampir hilang saat diekspose, sisanya membantu wisatawan yang datang untuk membayangkan kekuatan visual tentara itu diawetkan.

Dari patung-patung tentara tersebutlah akhirnya tempat tersebut ramai dan menjadi perhatian dunia. Dan patung-patung ini dibuat untuk menemani Kaisar Qin Shi Huang di alam baka, sang pemersatu pertama Tiongkok dan pendiri Dinasti Qin.

Penulis:  Nirwansyah Sukartara
Editor:  Bambang Riyanto

Baca Juga

Rekomendasi