Suasana di Desa Simare, Kecamatan Borbor, Kabupaten Toba, dengan PT Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL) pada Kamis, 7 Agustus 2025 (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Toba - Kericuhan kembali terjadi antara warga Desa Simare, Kecamatan Borbor, Kabupaten Toba, dengan PT Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL) pada Kamis, 7 Agustus 2025.
Bentrokan ini diduga dipicu oleh provokasi dari sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang dituding memberikan informasi yang salah kepada masyarakat.
Menurut seorang warga Desa Simare bermarga Hutapea, kericuhan bermula saat sekelompok masyarakat dari Dusun 4 Na Tinggir mencoba menghalangi aktivitas penanaman yang dilakukan TPL di wilayah konsesinya.
"Ini semua gara-gara salah satu LSM yang ada di desa kami yang sering memberikan informasi salah kepada masyarakat," ujarnya, Jumat (8/8).
Masyarakat menuding Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM) sebagai pihak yang berada di balik provokasi ini.
Warga melihat Delima Silalahi dan Roky Pasaribu dari KSPPM di lokasi sebelum kejadian memanas, namun keduanya menghilang saat bentrokan pecah.
Pihak TPL mengklarifikasi insiden tersebut sebagai 'penghadangan dan penyerangan' terhadap tim mereka yang sedang melakukan pekerjaan operasional rutin.
"Kegiatan penanaman di wilayah Sektor Habinsaran dilakukan secara legal berdasarkan Rencana Kerja yang disetujui pemerintah," kata Salomo Sitohang, Corporate Communication Manager TPL.
Berikut adalah kronologi versi TPL:
Pukul 10.00 WIB: Tim TPL dan mitra kerja berangkat untuk melakukan penanaman dan patroli.
Pukul 10.30 WIB: Rombongan dihadang oleh sekitar 40 orang di simpang jalan menuju lokasi.
Pukul 11.06 WIB: Penghadangan kembali terjadi di simpang 4 Natinggir.
Pukul 11.10 WIB: Terjadi perdebatan yang berujung pada pelemparan tiga kantong plastik berisi bensin ke arah mobil milik tim TPL.
Pukul 11.12 WIB: Salah satu penghadang menyulut api dan melemparnya ke mobil, menyebabkan api sempat menyala.
Akibat insiden ini, empat orang mengalami luka-luka. Mereka adalah Renhard Sitorus (petugas keamanan) yang mengalami luka bacok di kepala, Aldi Gea (pekerja mitra) dengan luka robek di kepala, Prima Sihombing (karyawan TPL) yang mengalami lebam, dan Robinson Hutapea (tokoh masyarakat) yang dipukul di bagian kepala.
"Seluruh korban telah dibawa ke rumah sakit terdekat dan insiden ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian," ucapnya.
Camat Borbor, James Pasaribu, membenarkan terjadinya kericuhan yang menyebabkan korban luka serius, baik dari pihak perusahaan maupun masyarakat. Namun, mengenai dugaan keterlibatan LSM, ia menyerahkan sepenuhnya kepada Polres Toba untuk melakukan investigasi.
"Hal serupa juga terjadi pada masyarakat dusun empat Na Tinggir, sejumlah masyarakat mendapatkan perawatan yang serius dan dalam penanganan medis," katanya.
Menanggapi situasi yang mencekam, Kasat Reskrim Polres Toba, Iptu Erikson David Hutauruk, mengatakan pihaknya telah menurunkan personel ke lokasi untuk meredam potensi aksi susulan.
"Kami berupaya keras memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan aksi sweeping," tegasnya.
Erikson mengimbau masyarakat untuk menyerahkan seluruh proses hukum kepada pihak kepolisian. Hingga berita ini diturunkan, kondisi di Desa Simare masih mencekam, dan beredar kabar warga mencari pelaku provoka
(JW/RZD)