Dosen Farmasi USU Edukasi Warga Brastagi Olah Wortel Jadi Yogurt (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan mengusung tema “Edukasi dan Pelatihan Pembuatan Yogurt Wortel sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi dan Gizi Masyarakat di Desa Rumah Berastagi” di Jambur Taras, Desa Rumah Berastagi, Kabupatan Karo, Sumatera Utara, Selasa (5/8/2025).
Pengabdian tersebut turut melibatkan mahasiswa lintas jenjang pendidikan, mulai dari mahasiswa Program Sarjana Farmasi (S1), Magister (S2) dan Doktor (S3) Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi USU, yang diketuai Emil Salim Ph.D., Apt, dengan anggota Dr. T. Ismanelly Hanum, Yuandani Ph.D., Apt dan Hafid Syahputra M.Si., Apt.
Mahasiswa yang turut dari Program S–1 adalah Angelica Glorya Sihaloho, Yulia Fitri, Fauziah El Farhani Hasti Habibi Samosir, Fani Tree Sabina, Irene Hanna Magdalena Simangunsong, Jonathan Pebrian Siregar, dan Rantyta Try Nursylla; program S–2, Faustina Kusuma Danny, Thara Naja Sakinah, dan Sintia Karina Putri, S–3 Herianto Bangun dan Nabila.
Dalam pengabdian tersebut, Emil Salim Ph.D., Apt. mengedukasi warga tentang manfaat dan cara pembuatan yogurt wortel sebagai salah satu solusi peningkatan ekonomi keluarga, sekaligus perbaikan gizi masyarakat.
Emil juga menyampaikan bahwa yogurt mengandung bakteri baik dan bagus untuk kesehatan pencernaan, daya tahan tubuh, serta susu yang mengandung kalsium untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain itu yogurt mengandung wortel tersebut bermanfaat untuk kesehatan mata karena kaya vitamin A.
Selanjutnya, Dr T Ismanelly Hanum menyajikan materi berjudul “Bisnis dan Kewirausahaan: Yogurt Wortel, Peluang Sehat–Peluang Usaha dari Rumah”, dan mengajak peserta untuk melihat potensi yogurt wortel sebagai produk kewirausahaan rumah tangga.
Dia juga memaparkan di hadapan 27 peserta yang merupakan para ibu PKK, bahwa yogurt wortel memiliki potensi ekonomi karena bahannya mudah didapat, mudah dibuat, dan belum ada yang memproduksinya.
"Tujuan utama dari pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu rumah tangga yang berminat menjalankan usaha kecil dari rumah. Serta memanfaatkan sisa panen wortel masyarakat desa yang selama ini kurang termanfaatkan karena bentuk dan ukurannya tidak sesuai standar pasar," ujar Ketua Tim Emil Salim Ph.D., Apt.
Seluruh peserta antusias mengikuti kegiatan pengabdian tersebut. Rangkaian kegiatan diawali dengan pre-test dan ditutup dengan post-test, masing-masing 20 soal kuesioner untuk mengukur peningkatan pemahaman peserta.
Peserta menerima materi edukasi mengenai manfaat yogurt bagi kesehatan yang disampaikan secara interaktif.
Kegiatan dilanjutkan dengan penayangan video pembuatan yogurt wortel sebagai gambaran awal sebelum praktik.
Pada sesi pelatihan, peserta dibagi dalam kelompok kecil untuk melakukan praktik langsung pembuatan yogurt wortel. Mulai dari persiapan bahan, sterilisasi alat, hingga proses fermentasi. Pelatihan ini dipandu langsung oleh dosen dan mahasiswa.
Suasana berlangsung aktif dan kondusif, dengan diskusi yang hidup antar peserta dan pendamping. Kegiatan ditutup dengan pengumuman kelompok terbaik berdasarkan kreativitas, kekompakan, dan hasil produk yogurt yang dihasilkan.
Di penghujung kegiatan, diadakan sesi evaluasi dan penyampaian kesan dari peserta. Salah seorang peserta menyampaikan bahwa pembuatan yogurt ini sangat bermanfaat dan diharapkan dapat menjadi peluang usaha baru untuk meningkatkan penghasilan keluarga sekaligus menambah pengetahuan tentang kesehatan.
Peserta lainnya menyebutkan bahwa kegiatan tersebut sangat menarik, dan ilmu yang diperoleh sangat relevan untuk mendukung pengembangan UMKM di kelompok PKK Desa Rumah Berastagi.
Mereka juga berharap kegiatan serupa dapat kembali diselenggarakan di masa mendatang, dengan ide-ide inovatif lainnya. Seperti pelatihan pembuatan bolu dari lobak atau olahan pangan lokal lainnya. (mc)
(RZD)