Siap Aksi Seminggu Sekali, Buruh Tuntut Bobby Nasution Naikan Upah 10,5% Tahun 2026 (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Exco Partai Buruh Provinsi Sumatera Utara (Sumut) bersama elemen Serikat Pekerja Serikat Buruh berencana akan menggelar aksi setiap seminggu sekali di Kantor Gubsu, Bobby Nasution.
Aksi para buruh menuntut beberapa poin tuntutan, yakni Naikan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten Kota (UMK) se-Sumut minimal 8,5 % hingga 10,5 % untuk tahun 2026, dan menuntut Bobby Nasution mewujudkan perumahan murah bagi buruh di Sumut.
Hal tersebut disampaikan Ketua Exco Partai Buruh Sumut, Willy Agus Utomo. Ia juga menyampaikan aksi ini juga akan mengusung tuntutan nasional, yakni hapuskan outsourcing dan pekerja kontrak, juga menuntut sahkan segera UU Ketenagakerjaan yang baru. Aksi ini akan mulai dilaksanakan pada Kamis tanggal 28 Agustus 2025 mendatang.
"Kita mulai dari tanggal aksi serentak nasional. Khusus di Sumut kita akan aksi seminggu sekali di Kantor Gubsu jika tuntutan upah dan perumahan murah bagi buruh Sumut tidak disahuti Pak Bobby Nasution, aksi setiap hari kamis," ungkap Willy Agus Utomo yang juga merupakan Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Provinsi Sumatera Utara (FSPMI Sumut), kepada wartawan di Medan, Senin (11/8).
Menurut Willy, sejauh ini program Gubsu Bobby Nasution ke buruh belum terlihat jelas, maka untuk itu pihaknya menguji kepedulian Gubsu apakah peka terhadap nasib dan kesejahteraan buruh Sumut yang kondisinya masih jauh dari kesejahteraan.
"Upah di Sumut ini termasuk upah murah dari daerah industri lainnya, padahal Sumut juga merupakan salah satu daerah industri terbesar di Indonesia. Kita sudah tertinggal jauh upahnya, khususnya Upah Minimum Kabupaten Kota industri di Sumut," papar Willy.
Akibat hal tersebut, lanjut Willy, berdampak pada minimnya daya beli di tengah masyarakat, karena mayoritas masyarakat Sumut adalah buruh. Selain itu masih banyak buruh yang hidupnya menyewa rumah (ngontrak) karena upahnya tidak mampu membeli rumah untuk buruh dan keluarganya, bahkan untuk biaya hidup dan sekolah anak-anak masih banyak buruh yang menghutang.
"Buruh itu gali lobang tutup lobang, hutang sana sini untuk hidup, beli rumah enggak sanggup, maka pemerintah provinsi harusnya peka, berikan program perumahan rakyat sesuai janji Pak Prabowo melalui Gubsu untuk buruh, agar buruh tidak pusing memikirkan biaya kontrakan lagi, Gubsu harus peka terhadap ini," tegas Willy.
Willy berharap, aspirasi buruh ini dapat direspons baik oleh Bobby Nasution. Pihaknya berjanji mendukung penuh Boby jika dalam kebijakannya dapat mengangkat kesejahteraan buruh di Sumut.
"Kita siap dukung program Gubsu sepanjang beliau juga memikirkan kesusahan kaum buruh Sumut saat ini. Kalau tidak, ya aksi kita akan terus berlanjut sampai tuntutan dipenuhi," pungkasnya.
(DEL)