Sofyan Tan: Seni Budaya Kaligrafi, Satu Huruf Beribu Makna

Sofyan Tan: Seni Budaya Kaligrafi, Satu Huruf Beribu Makna
Sofyan Tan: Seni Budaya Kaligrafi, Satu Huruf Beribu Makna (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan – Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dr Sofyan Tan menyampaikan beragam jenis dan bentuk kebudayaan di Sumatera Utara kaya akan makna.

Jika sebelumnya pertunjukan kebudayaan berfokus pada tarian, musik tradisional, pakaian, seni pertunjukan dan budaya lisan, kali ini berbicara Kaligrafi China yang sudah masuk ke Indonesia sejak abad ke-15.

“Sebelumnya Semarak Budaya kita tampilkan tarian, musik, busana dan budaya bertutur serta seni pertunjukan. Kali ini berbeda, kita berbicara tentang kaligrafi sebagai warisan budaya yang sudah ada di nusantara sejak abad ke-15,” ungkap Sofyan Tan dalam acara Semarak Budaya yang diselenggarakan Komisi X DPR RI berkolaborasi dengan Kementerian Kebudayaan dengan tema Kaligrafi Jejak Aksara, Warisan Budaya yang digelar di MITSU, Kampus STBA-PIA Jalan Yos Sudarso, Lr 12 No 17, Medan, Senin (11/8).

Sofyan Tan mengatakan, berbicara kaligrafi, banyak makna yang tersirat dalam setiap hurufnya. Seperti yang sudah ditampilkan sebelumnya oleh Sugiono dari Perhimpunan Seni Lukis-Kaligrafi, untuk melukiskan satu huruf butuh delapan goresan sebagai garis utama atau dasar huruf yang disebut yong dengan makna keabadian. Delapan goresan atau garis utama juga dapat dimaknai sebagai angka yang tak pernah terputus.

Dari delapan garis utama tersebut, Sofyan Tan mencontohkan satu makna garis atau goresan vertikal dari atas ke bawah yang disebut shu. Menurutnya goresan tersebut punya makna sebuah pohon yang berdiri kokoh.

“Satu goresan shu, adalah tarikan panjang yang memberi makna sebuah pohon yang mengajarkan kita tentang memberi tanpa harus membedakan latar belakang. Karena pohon selalu memberikan oksigen dan buahnya kepada siapa saja tanpa harus melihat status,” jelasnya.

Sebelumnya, sebuah penampilan tulisan kaligrafi dengan kuas dipertunjukkan oleh Sugiono yang merupakan seniman lukis kaligrafi China.

Hadir dalam acara Pengurus MITSU Agus Sujana, narasumber Karina, Ketua Pemuda Tionghoa Indonesia Sumut, Bobby Christian Halim, dan peserta semarak budaya.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi