Ketua DPP Perindo Bidang Kolaborasi Media Sosial, Amos Simanjuntak (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Jakarta – Ketua DPP Perindo Bidang Kolaborasi Media Sosial, Amos Simanjuntak, menyampaikan apresiasi menyeluruh terhadap inisiatif Bupati Tapanuli Utara (JTP) dalam memperjuangkan pembangunan RSUD baru di kawasan Silangit ke Kemenkes.
Langkah ini tidak hanya memperkuat layanan kesehatan regional, tetapi juga menjadi momentum strategis dalam mengembangkan medical tourism di sekitar Danau Toba sebagai bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Toba yang tengah diwacanakan.
Pembangunan RSUD di Silangit dipandang keputusan tepat yang memanfaatkan posisi geografis strategis, dekat Bandara Internasional Silangit dan terletak di jalur utama Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.
Hal itu dapat mempercepat akses layanan kesehatan berskala regional hingga internasional, sekaligus menjadikan RSUD tersebut rujukan utama di wilayah Tapanuli Raya.
"Medical tourism bukan hanya soal menciptakan destinasi kesehatan, tetapi juga memperkuat sinergi antara sektor pelayanan medis, pariwisata, dan ekonomi lokal. Kehadiran layanan unggul seperti kanker, jantung, stroke, hingga kesehatan ibu dan anak (KJSU-KIA), dan kolaborasi dengan lembaga pendidikan seperti Institut Teknologi Del, menjadi fondasi penting untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di sektor kesehatan dan pendidikan di kawasan ini," kata Amos, Jumat (15/8).
“Saya menyambut baik terobosan ini. Ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur, tetapi merupakan transformasi strategi mewujudkan citra Danau Toba sebagai destinasi wisata sekaligus pusat pelayanan kesehatan unggulan. Sinergi antara pemerintah daerah, kementerian, dan sektor pendidikan merupakan pilar utama agar visi medical tourism dan KEK Toba benar-benar menjadi penggerak kemajuan ekonomi dan sosial,” ujar Amos.
Inisiatif ini didukung oleh perhatian yang melibatkan Gubernur Sumatera Utara, sejumlah kepala dinas kesehatan, serta perwakilan kabupaten di sekitar.
Keberadaan RSUD Silangit direncanakan mampu menjangkau penduduk di Tapanuli Raya, Pantai Barat Sumatera, hingga wilayah perbatasan Aceh.
(REL/RZD)