Mereka mengaku, sebagian datang dari luar daerah demi menyaksikan berbagai sajian guna mengurangi kepenatan. Lapangan didominasi pengunjung mengenakan pakaian warna merah.

Kepala Desa, Garang Sihombing mengatakan, masyarakat sangat antusitas. Mulai dari kalangan anak-anak yakni siswa TK, SD, dewasa hingga kalangan lansia, mengambil peran dalam berbagai pertunjukan.

“Sejak saya dilantik jadi Kades, hiburan ratkat rutin disuguhkan. Sudah 3 kali berturu-turut,” kata Garang.

Biaya penyelenggaraan diambil dari kantong pribadi didukung pengusaha setempat. Garang mengajak rakyat, khususnya penduduk lokal agar menumbuhkan semangat kebersamaan dan kepedulian.

“Kalau ada anak tetangga berperilaku kurang baik, kita seyogianya menengur. Jangan biarkan berkepanjangan. Kita mesti saling mengasihi. Jadikanlah anak tetangga seperti anak sendiri. Tumbuhkan solidaritas,” pinta Garang.

“Kalau total biaya, Rp100 juta lebih. Kita mesti rela berkorban demi masyarakat,” ujar Garang.

Sekretaris Desa, Erwin Manalu menyebut, lomba makan kerupuk jange untuk siswa TK, lari membawa guli pakai sendok untuk siswa SD, lomba joget pakai sarung, tarik tambang adalah beberapa item kompetisi yang mengundang gelak tawa.

Sementara itu, lagu-lagu nasional dikumandangkan. Tarian tradisional diantaranya Tortor Panomu-nomuan ditampilkan kaum remaja.

Pada kesempatan itu, Nomi Sinaga diberi ruang menunjukkan talenta tarik suara. Dia melantunkan tembang bertitel I Always Love You dengan alunan suara mirip Celine Dion.

Erwin memohon dukungan penduduk buat Nomi. Bulan Agustus ini, Nomi akan mengikuti audisi Indonesia Idol.

(SSR/RZD)