Festival Kemerdekaan Banda Aceh Catat Perputaran Uang Rp1 Miliar

Festival Kemerdekaan Banda Aceh Catat Perputaran Uang Rp1 Miliar
Festival Kemerdekaan Banda Aceh Catat Perputaran Uang Rp1 Miliar (Analisadaily/ANTARA)

Analisadaily.com, Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal melaporkan nilai transaksi atau perputaran uang pada Festival Kemerdekaan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Pasar Aceh dan Al-Mahirah mencapai Rp1 miliar.

"Perputaran uang ditaksir Rp800 juta hingga Rp1 miliar, dan kebanyakan transaksinya pakai QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Ini bukti nyata bahwa ekonomi rakyat bisa tumbuh pesat dengan kolaborasi dan inovasi," kata Illiza Sa'aduddin Djamal di Banda Aceh, Senin (18/8/2025).

Pernyataan itu disampaikan Illiza saat menutup Festival Kemerdekaan di Pasar Aceh dan Pasar Al-Mahirah pada Senin (18/8/2025), yang telah berlangsung sejak 1 Agustus 2025 dalam rangkaian perayaan HUT ke-80 RI di Banda Aceh.

Dalam event ini, kata Illiza, setiap pengunjung yang berbelanja minimal Rp100 ribu berhak atas satu kupon jika membayar tunai dan dua kupon untuk pembayaran menggunakan QRIS.

Menurut dia, Pasar Aceh terasa istimewa, sehingga selalu ramai pengunjung, meriah, dan penuh warna sejak awal festival ini digelar.

"Artinya, bukan hanya suasana pasar yang hidup, tetapi omzet para pedagang pun ikut bangkit. Inilah yang kita sebut kemerdekaan ekonomi, ketika rakyat berdaulat atas usaha dan rezekinya sendiri," ujarnya.

Illiza bersyukur karena voucher kemerdekaan yang diedarkan panitia melampaui target awal sebanyak tiga ribu voucher. Oleh karena itu perputaran uang pada festival ini dapat ditaksir mencapai Rp1 miliar.

Dia menjelaskan, sejak diresmikan pada 1990, kawasan Pasar Aceh telah menjadi ikon perdagangan Banda Aceh. Bahkan, pernah menjadi simbol kejayaan perdagangan.

Dia menegaskan, Pemerintah Kota Banda Aceh akan terus mendukung revitalisasi pasar, pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dan pembinaan generasi muda kreatif.

"Hari ini kita sedang menulis bab baru dari kisah itu. Festival ini membuktikan bahwa pasar tradisional tetap relevan sebagai pusat interaksi sosial, budaya, dan inovasi, tanpa kehilangan jati dirinya," kata Illiza.

Festival Kemerdekaan di Pasar Aceh dan Pasar Al-Mahirah menghadirkan lebih dari 30 mitra, mulai dari perbankan, instansi pemerintah, BUMD, industri kecantikan, talent agency, hingga UMKM.

Festival ini juga inklusif dan ramah untuk semua usia. Rangkaian acaranya antara lain, lomba mewarnai, diskusi inkubasi ide pengembangan Pasar Aceh, pelatihan konten kreator bagi pedagang, hingga aneka lomba khas pasar dari seperti kukur kelapa, potong ayam, potong ikan, dan lomba masak sehat murah dan enak.

Selain itu, 32 merchant juga tampil dalam fashion show bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Banda Aceh dengan melibatkan 30 model profesional dan 30 make-up artist, serta didukung bazar UMKM dan booth promosi yang menghadirkan produk serta kuliner khas Banda Aceh.

(ANT/DEL)

Baca Juga

Rekomendasi