Menbud Fadli Zon Dorong Pendirian Museum Batak Sebagai Pusat Edukasi

Menbud Fadli Zon Dorong Pendirian Museum Batak Sebagai Pusat Edukasi
Menbud Fadli Zon Dorong Pendirian Museum Batak Sebagai Pusat Edukasi (Analisadaily/ANTARA)

Analisadaily.com, Jakarta - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyampaikan perlunya museum Batak sebagai pusat edukasi dan literasi serta perlunya mengenalkan manuskrip Batak agar dikenal serta dapat dikembangkan.

“Seharusnya ada yang namanya museum Batak. Museum ini bukan tempat sekadar etalase akhir, tapi museum ini harus hidup menjadi pusat edukasi, narasi, literasi, dan bisa menimbulkan satu ekosistem," ungkap Menbud di Jakarta, Selasa (19/8/2025).

Kementerian Kebudayaan, lanjut dia, mendukung berbagai upaya kolaborasi dalam pemajuan kebudayaan.

Lebih jauh, Menteri Kebudayaan pada gelaran ulang tahun Batak Center yang ke-7, menilai tema Merajut Keberagaman Budaya Nusantara Menuju Indonesia Emas, menurutnya adalah tema yang sejalan sekali dengan visi dari Presiden Prabowo Subianto, yang telah mendirikan Kementerian Kebudayaan.

"Baru pertama kali dalam sejarah 79 tahun Indonesia merdeka, baru ada Kementerian Kebudayaan yang berdiri sendiri, yang bukan merupakan gabungan dengan kementerian yang lain," jelasnya.

Menurutnya, hal ini merupakan bukti bahwa Presiden Prabowo peduli, dengan pemajuan kebudayaan sebagai fondasi jati diri bangsa Indonesia.

"Selain kita ini kaya dan beragam, yang kemudian diikat dalam Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu juga, ini menjadikan budaya yang berbeda itu bukan ancaman, tapi justru budaya itu menjadi perekat, menjadi binding power, menjadi kekuatan perekat, bukan kekuatan pemecah belah," terangnya.

Dalam kesempatan yang sama Sekjen Batak Center, Jerry R. Sirait menegaskan kebudayaan sebagai satu pilar utama untuk tetap tegaknya komitmen persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sebagaimana semangat Sumpah Pemuda tahun 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Kegiatan ini juga menghasilkan kesepakatan bersama antara Batak Center dan Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) untuk meningkatkan kerja sama strategis guna memperkuat pelestarian dan pengembangan budaya, aktif menggalakkan promosi, penelitian, dan sinergi dalam menjalin kemitraan yang kuat, untuk fokus pada inisiatif mendukung keberlanjutan tradisi serta nilai-nilai luhur budaya Batak dan Nusantara.

Senada, Ketua Umum Batak Center, Sintong M Tampubolon, menyebutkan dalam usia 80 tahun Indonesia merdeka, kita diingatkan bahwa kebudayaan bukan hanya warisan, tetapi juga karakter dan teladan masa depan dengan tetap menghormati dan menghidupi kebudayaan.

Pihaknya juga mendukung dan siap bermitra dengan Rumah Budaya Indonesia dalam mempromosikan kebudayaan Indonesia di luar negeri sebagai bagian dari diplomasi budaya.

Batak Center bersama para stakeholder budaya akan melanjutkan beberapa program strategis, sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 270/B/2014 tanggal 8 Oktober 2014, dan sertifikat yang diserahkan pada tanggal 17 Oktober 2014 di Museum Nasional.

Batak Center dibentuk untuk menghimpun potensi dan energi positif warga Batak untuk membangun kembali Batak dan Habatakon melalui upaya menggali-temukan nilai-nilai luhur yang menopang eksistensi warga Batak, tidak saja di tanah Batak, tetapi juga yang telah berdiaspora ke daerah lain di Indonesia.

Baca Juga

Rekomendasi