"Kita desak agar bekas galian itu dibenahi. Jangan asal saja dikerjakan. Apalagi kemarin musim hujan endapan lumpur menumpuk hingga jalanan licin, semua aktifitas warga benar-benar sangat terganggu," kata Lailatul Badri kepada wartawan, Selasa (19/8).

Politisi PKB itu mengakui jika sejumlah warga sudah mengadukan persoalan tersebut karena lokasi galian tidak jauh dari kediamannya.

"Untuk korban sudah ada beberapa orang yang mengadu dan datang ke kediamanan saya. Dan saya sudah cek ke intansi Pemko Medan, tapi galian ini bukan bagian dari pengerjaan milik Pemko Medan. Jadi sampai sekarang masih kita telusuri," kata Lailatul Badri yang akrab disapa Lela dan duduk di Komisi IV itu.

Hingga saat ini belum ada satu pihak pun mengetahui persoalan galian tersebut. "Ya, di sini kita mendesak segera benahi galian itu agar tidak ada pagi korban jatuh di lokasi itu," pesannya.

Andi, salah seorang warga juga berharap lokasi tersebut dilakukan pembenahan. "Semalam hujan karena galian itu dibiarkan terjadi penumpukan air dan lumpur. Dan kondisi jalan jadi licin, saya pun jadi korban jatuh di lokasi itu," katanya.

Dari amatan wartawan di lapangan kondisi galian drainase di Jalan Alfalah Raya tersebut terdapat genangan lumpur dan membuat aktifitas warga terganggu. Terutama para pedagang yang harus memakai triplek untuk menutupi genangan lumpur. (mc)

(RZD)