Baru Tiga Marga Hutahaean Jadi Profesor di Kota Medan

Baru Tiga Marga Hutahaean Jadi Profesor di Kota Medan
Baru Tiga Marga Hutahaean Jadi Profesor di Kota Medan (analisadaily/mulyadi hutahaean)

Analisadaily.com, Medan – Profesor Dr Berman Hutahaean MPd dikukuhkan menjadi guru besar pada siding senat terbuka di Universitas Katolik Santo Thomas, Medan, Jumat (22/8/2025) di Bina Media Convention Hall. Berman Hutahaean menjadi orang ketiga dari marga Hutahaean di Kota Medan menjadi guru besar (Profesor) setelah Prof Dr dr Sari Muda Sarumpaet (Hutahaean) dan Prof Dr Marlan Hutahean MSi.

Ketua Punguan Puraja Hutahaean dohot Boruna (P2HB) Kota Medan Juniar Hutahaean mengaku bangga dengan bertambahnya marga Hutahaean meraih gelar akademik tertinggi yakni menjadi profesor. “Selamat kepada bapatua Berman Hutahaean yang sudah berhasil meraih gelar professor dan sudah dikukuhkan pada acara pidato pengukuhan guru besar di Universitas Katolik Santo Thomas,” kata Juniar Hutahaean.
Juniar Hutahaean yang saat itu didampingi Wakil Ketua P2HB Kota Medan Mulyadi Hutahaean, Sekretaris Thomas F Hutahaean, mengharapkan dengan raihan yang diperoleh Berman Hutahaean akan diikuti generasi muda marga Hutahaean lainnya. Senada juga dikatakan Thomas F Hutahaean yang saat ini sedang kuliah S3 di USU. “Semoga kami generasi muda Hutahaean bisa mengikuti jejak bapatua,” harap Thomas.
Prof Berman Hutahaean saat menyampaikan orasi ilmiah pengukuhan guru besar dengan judul “Strategi Adaptasi dan Inovasi dalam Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi Berbasis Industri 4.0 dan Society 5.0 (education 5.0) di Indonesia” menyampaikan terima kasih ke semua pihak atas dukungannya untuk menyelesaikan tugasnya meraih gelar professor.
Menurut Berman Hutahaean yang menyelesaikan pendidikan S3 pada tahun 2005 lalu sudah berulangkali mengalami kegagalan untuk menyelesaikan pendidikan profesor. Dia mengaku bolak-balik gagal, bahkan adek kelasnya sudah lebih dahulu meraih gelar profesor.
“Rencanamu bukan rencanaKu, karena apa yang sudah saya paksakan, selama ini karena sudah bekerja di Direktorat Perguruan Tinggi, sudah melayani perguruan tinggi, membuka perguruan tinggi. Menulis, meneliti, kajian-kajian, pembicara, sudah menjadi modal, tapi Tuhan punya rencana lain, mungkin karena melihat saya sombong dengan pengalaman yang banyak,” katanya.
Dari pengalaman Berman Hutahaean selama ini dan untuk menyelesaikan makalah, penelitian dan kajian yang sudah diketahuinya tidak memuluskan rencananya karena Tuhan tidak mengijinkan. “Saat itu akhirnya saya berdoa, dan mengatakan kehendakMulah yang jadi, aku hanya berserah saja. Puji Tuhan akhirnya saya dinyatakan lulus akhir tahun 2024 dan baru hari ini pengukuhannya,” kata Berman Hutahaean saat acara syukuran dan ramah tamah dengan keluarga di Kenanga Garden.
Sebelumnya, Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah I Prof Saiful Anwar Matondang MA Ph.D mengingatkan para guru besar yang dikukuhkan jangan seperti batang pisang yang sekali panen kemudian batangnya ditebang. Tapi jadilah seperti kelapa yang semakin tinggi buahnya terus banyak. “Tetaplah berkarya, meneliti dan mengabdi kepada masyarakat,” katanya.
Rektor Universitas Katolik Santo Thomas Prof Dr Maidin Gultom SH MHum usai mengukuhkan tiga guru besar yakni Prof Dr Berman Hutahaean MPd, Prof Dr Henny Saida Flora SH MHum MKn MH Kes, Prof Dr Ir Surya Abadi Sembiring MSi, mengatakan di universitas yang dipimpinnya itu sudah ada tujuh profesor. Dia menyampaikan selamat kepada tiga guru besar yang baru dikukuhkan yakni guru besar pengembangan kurikulum, guru besar hukum pidana dan guru besar ekonomi pertanian. (mul)

(NAI)

Baca Juga

Rekomendasi