2030, Sergai Targetkan Stunting Nol Persen

2030, Sergai Targetkan Stunting Nol Persen
2030, Sergai Targetkan Stunting Nol Persen (Analisadaily/istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serdangbedagai (Sergai) menargetkan nol persen untuk pertumbuhan balita stunting. Hal tersebut dituangkan dalam bentuk Penandatangan Dokumen Adendum Perjanjian Kerjasama (PKS) Penanganan Balita stunting di Kabupaten Sergai antara Pemkab Sergai, PT Mega Medica Pharmaceuticals dan Binus University, Jumat (22/8) di Kampus Baru Binus Medan.

Dokumen amandemen ditandatangani dr. Yohnly B Dachban selaku Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Sergai, Drs. Sutristo sebagai Direktur PT Mega Medica Pharmaceuticals (PT MMP), dan Prof. Dr. Bens Pardamean Kepala Bioinformatics and Data Science Research Center (BDSRC) BINUS University) mewakili Prof. Dr. Juneman Abraham, S.Psi., M.Si. (Wakil Rektor Bidang Riset dan Alih Teknologi – BINUS University) disaksikan anggota DPRD Sumut Komisi A, Budi SE.,MM dan jajaran Binus University Medan.

“Penandatanganan Dokumen Adendum ini merupakan komitmen kami dan juga bukti penguatan kolaborasi untuk memantau stunting anak di Kabupaten Sergai” kata staf ahli Pemkab Sergai, Zulfikar kepada wartawan, Jumat (22/8).

Menurutnya, keberhasilan Sergai menurunkan angka stunting secara signifikan menjadi tolok ukur pencapaian angka nol persen. “Target nasional penurunan stunting itu di angka 18 persen, namun kita berhasil memperkecilnya di angka 14,4 persen di . Mudah mudahan sebelum 2030 kita bisa mencapai nol persen,” kata Zulfikar.

Sementara Bens Pardamean mengungkapkan, kerja sama pemantauan angka stunting di Sergai dilakukan sejak 2022 melalui kerja sama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Sergai dan BDSRC, Binus University.

“Kita berkomitmen mendukung pemberantasan stunting di semua wilayah di Indonesia, salah satunya Sergai. Melalui kolaborasi dengan pemkab dan PT MMP. Sumatera Utara merupakan pusat Indonesia Barat, dan kehadiran Binus University di Kota Medan adalah salah satu solusi untuk percepatan pemberantasan stunting,” katanya.

Dikatakan Bens, dengan adanya kampus Binus di Medan, pengabdian ke masyarakat lebih mudah, begitu juga hasil riset UKM seperti produk yang dihasilkan PT MMP akan lebih cepat dilakukan.

Sementara itu, Direktur Binus Medan, Tri Juaniarty menambahkan, pihaknya ikut mendorong percepatan pemberantasan stunting, melalui propoganda visual concern dengan menyertakan mahasiswa secara onside turun ke lapangan. “Kita punya computer science development yang siap memonitoring, yang di-support oleh SDM Binus Medan, jadi tak perlu jauh-jauh lagi harus ke Jakarta, karena pasti lebih lama waktunya,” kata Tri.

Sedangkan Sutristo menyebutkan, PT MMP terus bekomitmen menciptakan produk inovatif yang mampu mencegah stunting melalui kolaborasi riset dengan beberapa perguruan tinggi seperti USU, ITB, dan Binus. Karena hal tersebut bagian daripada tanggung jawab sosial kepada penduduk lokal, khususnya Sergai.

Dia mengaku sangat miris dengan kondisi yang terjadi saat ini. “Kita punya sumber daya alam cukup baik, namun angka stunting masih cukup tinggi. Ini mungkin bisa jadi acuan kita membuat kebijakan selanjutnya. Mudah-mudahan kolaborasi riset dan kerja sama semua pihak memberikan hasil yang bermanfaat, khususnya penurunan angka balita stunting,”ungkap Sutristo.

(HEN/WITA)

Baca Juga

Rekomendasi