Ketua Komisi IV DPRD Medan Paul Mei Anton Simanjuntak saat menyosialisasikan Perda No 5 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Kemiskinan (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Masyarakat Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung yang berdomisili di pinggiran rel kereta api mengeluhkan aroma bau busuk dari kotoran babi.
Pasalnya, di sepanjang pinggir rel tersebut paritnya tertutup karena disekat-sekat. Alhasil, saluran parit tidak berfungsi dan genang air yang sudah tercemar limbah ternak babi itu kerap meluber ke rumah-rumah warga saat hujan turun.
Dengan kondisi tersebut, warga minta kepada anggota DPRD Medan Paul Mei Anton Simanjuntak memfasilitasi ke Pemko Medan untuk menormalisasi pembersihan parit agar kembali berfungsi.
“Parit di sepanjang rel kereta api tidak berfungsi karena ada beberapa warga menutup dengan sekat sekat. Jadi, kalau turun hujan, air meluber masuk rumah warga bercampur limbah kotoran ternak babi,” ujar salah seorang warga kepada anggota DPRD Medan Paul Mei Anton Simanjuntak SH yang mengikuti sosialisasi Perda (Sosper) VIII Tahun 2025, Perda No 5 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Kemiskinan yang digelar Paul Mei Anton Simanjuntak SH Jalan Pukat Banting I, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, Sabtu (23/8/2025).
Warga mengakui, di sepanjang rel kereta api di kawasan tersebut memang banyak warga berternak babi guna membantu ekonomi keluarga. Sedangkan, kotoran limbahnya disalurkan ke parit. Saat ini parit tumpat karena beberapa warga menyekat parit tersebut.
Menyahuti keluhan warga, Paul MA Simanjuntak menyarankan para peternak menyikapi serius soal limbah kotoran babi itu. Karena l, menurut politisi PDI Perjuangan itu, kotoran babi sudah sangat mengganggu warga sekitarnya. Apalagi limbahnya dibuang ke parit, akhirnya udara tercemar menimbulkan bau.
“Saya harap limbah kotoran babi itu disalurkan ke septic tank. Agar baunya tidak mencemari lingkungan dan mengganggu warga lainnya karena baunya," saran Ketua Komisi IV DPRD Medan yang sudah tiga periode duduk di lembaga legislatif tersebut.
Untuk itu, Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Medan itu kembali menyarankan kepada para peternak agar membentuk kelompok, kemudian bersama-sama membangun septic tank.
“Hal ini perlu demi kelanjutan usaha. Dan pasti untuk mendukung perekonomian keluarga. Jadi kita juga harus menjaga kebersihan lingkungan dan kenyamanan baginwarga sekitar,” pungkasnya. (mc)
(RZD)