
Analisadaily.com, Madina - Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Syekh Abdul Fattah Natal, yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Pantai Barat Madina (YP2BM), dipastikan akan segera beroperasi tanpa hambatan.
Yayasan yang menaungi STAI ini diketuai oleh Amrun Daulay, dengan pengurus lainnya seperti Sekretaris Syariful Mahya Bandar dan Dewan Pembina Profesor Haidar Putra Daulay.
Ketua Umum YP2BM, Ir. H. Hasrul Hasan, MM, dalam keterangannya kepada awak media pada Minggu, (24/8/2025), menyampaikan bahwa saat ini pihaknya tengah menunggu kedatangan Tim Asesmen dari Kementerian Agama Republik Indonesia untuk melakukan evaluasi dan penilaian terhadap STAI Syekh Abdul Fattah Natal.
“Alhamdulillah, setelah tertunda sejak 2022 karena moratorium kebijakan Kementerian Agama RI, pendirian STAI Syekh Abdul Fattah kini menunjukkan progres yang sangat positif dan siap untuk segera beroperasi,” ungkap Hasrul Hasan.
Hasrul Hasan juga menegaskan bahwa pendirian STAI ini juga didasari data yang memprihatinkan dari BPS, di mana hanya 16% lulusan SLTA dari kawasan Pantai Barat Madina yang melanjutkan ke perguruan tinggi.
“Kami ingin memberikan kesempatan lebih luas bagi generasi muda untuk mengenyam pendidikan tinggi, sekaligus melanjutkan perjuangan ulama besar Syekh Abdul Fattah dalam mengembangkan pendidikan agama Islam di daerah ini,” tambahnya.
Hasrul juga berharap rencana besar ini mendapat dukungan doa serta bantuan, baik moril maupun materil, dari seluruh masyarakat Pantai Barat Madina, baik yang berada di tanah air maupun di mancanegara.
Sementara itu, Syariful Mahya Bandar sekretaris yayasan juga mengutarakan, “Bahwa Pantai Barat Mandailing dikenal sebagai tanah kelahiran banyak ulama sufi besar, seperti Syekh Abdul Fattah (1765–1855) dan Syekh Abdul Malik Baleo Natal (1825–1910), serta tokoh-tokoh nasional yang cerdas. Kami berharap STAI ini menjadi wadah pengembangan ilmu dan spiritual bagi generasi muda.” ujarnya.
Selain itu, Dewan Pembina YP2BM, Profesor Haidar Putra Daulay juga menegaskan bahwa kehadiran STAI Syekh Abdul Fattah ini diharapkan mampu membentuk generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat dalam keimanan dan berwawasan kebangsaan.
Ketua Dewan Pembina YP2BM, H. Amrun Daulay, mengungkapkan rencana pengembangan ke depan, mencakup pendirian program studi di bidang pertanian, kelautan dan perikanan, pariwisata, serta pertambangan, mengingat potensi sumber daya alam yang besar di kawasan tersebut.
Namun, pada tahap awal, STAI akan membuka dua program studi yakni Pendidikan Agama Islam dan Ekonomi Syariah.
Di tempat terpisah, Sekretaris Umum YP2BM, Riswan Chadrin, SE, menyampaikan bahwa STAI Syekh Abdul Fattah merupakan hasil inisiatif para pemuka masyarakat Pantai Barat Madina yang berdomisili di perantauan. Di antaranya adalah Drs. H. Amrun Daulay, MM; Prof. Dr. H. Haidar Putra Daulay, MA; Drs. H. Syariful Mahya Bandar, M.AP; serta sejumlah tokoh lainnya yang peduli pada kemajuan pendidikan di daerah Pantai Barat Madina.
Mengakhiri perbincangan, seluruh Dewan Pembina dan Pengurus YP2BM menyampaikan harapan agar Bupati Mandailing Natal, H. Saipullah Nasution, beserta Wakil Bupati, Atika Azmi Utammi Nasution, dapat hadir dalam acara peresmian STAI Syekh Abdul Fattah Natal nantinya.
Mereka juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendukung dan mendoakan keberhasilan pendirian institusi pendidikan ini.
Sebagai informasi, STAI Syekh Abdul Fattah Natal berlokasi di Jalan Syekh Abdul Fattah, Desa Setia Karya, Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal, tepat di depan Masjid Al Fattah Natal. (RES)