
Analisadaily.com, Sukabumi-Ketua Satgas Nasional Himpunan Masyarakat Tani Indonesia (HMTN-MP) Budi Ilham Nasution mengatakan gebrakan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sukabumi melaksanakan tanam jagung merupakan motivasi tingkat tinggi, mandiri di mana antara masyarakat, instansi terkait saling bersinergi dengan pemerintah.
Artinya komunikasi ini harus terus berjalan. Apalagi kegiatan ini dihadiri Kapolres yang diwakili Kapolsek, Dandim dan pemerintah bagaimana agar gebrakan program tanam jagung ini terus ditingkatkan dan kerja sama yang baik dengan pemerintah agar bisa pembangunan dan kesejahteraan masyarakat petani akan lebih baik.
Demikian Ketua Satgas Nasional HMTN-MP Budi Ilham Nasution didampingi Ketum HMTN-MP Asril Aska, Dandim Sukabumi dan juga Kapolsek Sukabumi, Jawa Barat dihadapan masyarakat Petani usai melakukan penanaman jagung, Minggu (24/8/2025).
"Kalau pertahanan pangan kita kuat, maka ekonomi kita mapan. Ekonomi yang kuat pastinya masyarakatnya juga sejahtera," tegas Ketua Satgas Nasional HMTN-MP Budi Ilham Nasution.
Lebih lanjut dijelaskan Ketua Satgas, persoalan kesejahteraan kepada masyarakat itu yang paling utama dan diutamakan. Dalam hal ini Pemerintah bukan tidak mampu, atau kami dari HMTN-MP juga bukan tidak mampu. Semuanya mampu, kalau kita bekerjasama dengan baik, membuat satu laporan yang terbaik, dan kami menelitinya dengan baik. Kenapa? Karena, situasi pangan yang terjadi sekarang ini sifatnya hanya satu. Yaitu gebrakan yang dilakukan Sukabumi ini kan motivasi, motivasi tingkat tinggi, mandiri dan saling bersinergi dengan pemerintah, penuh dengan kehatian-kehatian itu tidak perlu ditakutkan.
"Artinya komunikasi harus berjalan adanya kerjasama tingkat tinggi kita di dalam pemerintahan bagaimana membangun kekuatan di dalam pangan untuk Republik. Apalagi Sukabumi yang kami datangi ini.
Jadi kita sudah kasih contoh yang terbaik tadi. Begitu dia geluh, kita sambut. Udah, begitu nanti geluh, kita sambut. Kenapa kita mampu untuk menyambut itu? Karena kita punya kemampuan untuk memotivasi bahwa masyarakat yang perlu dibantu, ya kita bantu," ujar Ketua Satgas Nasional HMTN-MP yang akrab disapa dengan bang Budi.
Dikatakan bang Budi, yang penting masyarakat yang luas yang banyak tadi di Sukabumi tadii intinya betul untuk ketahanan pangan. Jangan mengharapkan dia maaf cakap jangan mengharapkan tahan-tahanan.
Selama yang kita hadapi saya investigasi, saya rasa ribuan orang yang berhadapan dengan saya yang berargumentasi. Tapi dengan tenang kita menghadapi bahwa kehidupan itu adalah titisan ciptaan yang maha kuasa.
"Kita saling menjaga lingkungan, lingkungan itulah yang perlu kita atasi. Tadi dapat kita lihat kalau Dandim, Kapolsek juga ikut turun menanam jagung, segala sesuatunya kita bersama-sama di lapangan, itu membuktikan. HMTN-MP itu kerjasama di lingkungan, yang posisinya seharusnya pemerintah punya peran besar di dalam, akan tetapi, dengan keberadaan HMTN di dalam lebih besar lagi artinya pemerintah mempedulikan masyarakat di lingkungannya. Jadi tugas kita sebagai Satgas, apa yang dikatakan Ketum tadi. Saya akan coba bekerjasama di dalam internal, di wilayah," terang bang Budi.
Kalau di Jawa Barat ini ia tidak asing. "Kalau untuk Jawa Barat, saya sudah cukup dikenal di Jawa Barat ini. Karena saya kenalkan aja bahwa saya pemain bola. Jadi Jajang Nurjaman itu kawan saya main bola. Kalau dia tahu saya disini, pasti datang dari kemari," ungkapnya.
Karena itu, ia akan ber-sinergi, berjalan, membantu, melaksanakan bagaimana kemampuan untuk mengatasi persoalan pupuk.
"Itu salah satu inti utama. Inti kedua yang tadi sudah saya sebutkan, ketiga sudah saya sebutkan, apapun yang terjadi, pertahanan adalah, semuanya adalah ekonomi. Kalau ekonomi kita mapan, pertahanan pangan kita akan kuat," ungkapnya.
Jadi jangan kita berbicara, tanah di sana seribu hektare, duitnya gak ada. Untuk apa. Mau tanam apa. Betul gak Bu.
Iya, yang sekarang kita duduk bersama kan ceritanya kan itu kan.
Tanah kami banyak pak, di mana. Gunung kan kita bisa kita hancurkan gunung gitu. Setelah hancur, mau tanam apa. Gak ada, ekonominya gak ada. Jadi kita bergabung. Bergabunglah bersama, dengan kemampuan saya, dengan Ketum, dengan Pak Dandim dengan Pak Kapolsek, kita bangun bersama mudah-mudahan ada titik terang ntuk membackup kita di ketahanan pangan ini yang sudah saya coba dan saya sudah teken MOU.
"Artinya pemerintah boleh memulai, kami juga boleh muliai pemerintah. Bersatu kami untuk membangun bangsa ini, akhir Ketua Satgas," ungkapny
(ARU/NAI)