Anaisadaily.com, Kisaran- Ketua Umum PC IMM Asahan-T.balai, Ryandavi Lesmana yang akrab disapa Ryan, mengecam tindakan Represif Oknum Polri dalam giat pengamanan aksi Unjuk Rasa Cipayung Plus di Gedung DPRD Provinsi Sumatera Utara yang berlangsung pada Rabu 27/08/2025.
Ryan menyayangkan tindakan Fisik yang dilakukan oleh oknum Polri dinilai telah berada di luar batasan SOP dimana tindakan represif oknum Polri mengakibatkan cedera serius kepada Rahmat Taufik Pardede (Ketum DPD IMM Sumut) dan M. Fahri (Kader IMM Sumatera Utara) pada saat gelaran aksi unjuk rasa "BUBARKAN DPR" di gedung DPRD Provsu bersama Kelompok Cipayung Plus dan Bem Nusantara Sumatera Utara.
Aksi yang seharusnya menjadi ruang demokrasi dan penyampaian aspirasi justru dibalas dengan kekerasan, intimidasi, serta upaya pembungkaman terhadap mahasiswa.
Tindakan ini jelas mencederai prinsip demokrasi, melanggar hak konstitusional warga negara dalam menyampaikan pendapat di muka umum, dan memperlihatkan wajah represif aparat kepolisian di era reformasi.
Kepada awak media, Ryan menyampaikan kecaman dan kekecewaannya terhadap Kinerja Polri yang terkesan memaksakan kehendak untuk melindungi Lembaga Negara dengan cara yang Represif dan mencoreng pesan-pesan reformasi.
"Aparat kepolisian seharusnya menjadi pengayom masyarakat, bukan menjadi alat represi kekuasaan dan mengkriminalisasi gerakan mahasiswa dan menutup ruang kritik terhadap DPR sebagai lembaga publik," tegasnya.
Dalam hal ini, PC IMM Asahan juga memberikan statemen terhadap Polri atas kejadian yang menimpa Pimpinan IMM Sumatera Utara, yakni : Mendesak Kapolri Copot Kapolda Sumatera Utara, dinilai gagal sebagai Pimpinan. Meminta Kadiv Propam Polri memproses dan merekomendasikan Sanksi Etik yang dilakukan oleh oknum polri yang melakukan tindakan Refresif Terhadap Ketua Umum DPD IMM Sumut
Kemudian EQUALITY BEFORE THE LAW. "Kami Kader IMM Se-Sumatera Utara siap engawal proses hukum. Meminta Kapolri usut tuntas dan tidak tidur terkait persoalan ini.
(NAI/NAI)











