Ekonomi Indonesia Tumbuh 5% di 2025 Meski Penuh Tantangan, Bank Mandiri Optimistis

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5% di 2025 Meski Penuh Tantangan, Bank Mandiri Optimistis
Ekonomi Indonesia Tumbuh 5% di 2025 Meski Penuh Tantangan, Bank Mandiri Optimistis (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta - Perekonomian Indonesia menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah tantangan global, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh sebesar 5,12% pada triwulan II 2025. Angka ini meningkat dari 4,87% pada triwulan sebelumnya.

Meskipun menghadapi dinamika pasar, Bank Mandiri memproyeksikan ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh di kisaran 5% pada tahun 2025.

Menurut Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, motor utama penggerak pertumbuhan adalah konsumsi rumah tangga yang didorong oleh libur Lebaran dan sekolah. Konsumsi masyarakat tumbuh 4,97% secara tahunan, didukung oleh peningkatan belanja transportasi dan layanan edukasi.

Data dari Mandiri Spending Index (MSI) menunjukkan, konsumsi masyarakat pada triwulan II 2025 didorong oleh kategori belanja terkait leisures, mobility, dan educational services. Uniknya, belanja transportasi tumbuh hingga 71% secara tahunan.

"Penduduk usia muda yang mendominasi struktur penduduk Indonesia menjadi faktor penting yang mendorong pertumbuhan ekonomi sektoral terkait experience-based consumption," ujar Andry, Kamis (28/8).

Selain konsumsi, investasi juga melonjak signifikan, tumbuh 6,99% pada triwulan II 2025, terutama pada sektor mesin dan peralatan. Peningkatan ini terlihat dari naiknya impor barang modal. Meskipun belanja pemerintah masih terkontraksi tipis -0,33%, kinerja ekspor tetap positif berkat langkah antisipatif eksportir.

Dari sisi perbankan, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Ari Rizaldi, menyatakan Bank Mandiri terus memperkuat komitmennya untuk menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat. Hingga Mei 2025, pertumbuhan kredit wholesale Bank Mandiri mencapai 15,8% secara tahunan, jauh di atas rata-rata industri yang hanya tumbuh 8,43%.

Kualitas kredit juga tetap terjaga, dengan rasio NPL hanya 1,06%, lebih rendah dari rata-rata industri. "Bank Mandiri akan terus menjaga pertumbuhan yang sehat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian agar tetap tangguh dalam menghadapi berbagai siklus ekonomi," tutur Ari.

Sementara itu, kondisi makroekonomi dalam negeri juga stabil. Inflasi Juli 2025 tercatat terkendali di 2,37%. Hal ini memberi ruang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5% pada Agustus 2025.

Proyeksi dan Rekomendasi Kebijakan

Andry Asmoro memproyeksikan, perekonomian Indonesia pada 2025 masih berpeluang tumbuh sekitar 4,96%. Untuk menjaga momentum ini, diperlukan dukungan kebijakan countercyclical yang mampu menopang perekonomian di tengah ketidakpastian global.

"Kebijakan Bank Indonesia diperkirakan tetap akomodatif, sementara kebijakan fiskal juga perlu lebih akomodatif dengan percepatan realisasi belanja agar dapat berperan sebagai penopang perekonomian," tutup Andry.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi