Acara yang start dan finishnya di lapangan Kampung Banten, Tanjungmorawa ini berlangsung meriah menampilkan lomba becak hias dan sepeda hias, yang menjadi daya tarik utama masyarakat.

Karnaval secara resmi dilepas oleh Ibu Bupati Deliserdang, Ny. dr. Jelita Asri Ludin Tambunan, yang menyampaikan apresiasinya atas partisipasi dan antusiasme warga serta dukungan pihak swasta seperti Yamaha dalam menyukseskan kegiatan tersebut.

Masyarakat Tanjungmorawa menyambut hangat kegiatan ini. Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang jalan utama untuk menyaksikan kreativitas peserta menghias becak dan sepeda dengan nuansa merah putih serta berbagai tema kemerdekaan.

“Kami sangat senang bisa menjadi bagian dari perayaan ini. Ini adalah bentuk komitmen Yamaha dalam mendukung kegiatan positif di tengah masyarakat, sekaligus mempererat kebersamaan di momen kemerdekaan,” ujar Saiful Bait, perwakilan PT Alfa Scorpii Yamaha di sela-sela acara.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin tahunan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menumbuhkan rasa nasionalisme dan kebanggaan terhadap budaya lokal.

Semangat 45 terpancar lewat raut hingga langkah seluruh masyarakat Tanjungmorawa, saat melakukan pawai kemerdekaan Indonesia ke-80 yang digelar Minggu (24/8/2025). Dari orang tua hingga anak kecil guyub dan kompak memakai atribut-atribut nyentrik.

Bukan semata ingin memenangkan berbagai kategori lomba saja, namun semangat kerukunanlah yang paling mereka idam-idamkan. Sehingga tak heran jika sepanjang jalan di Kampung Banten pada pukul 9 pagi sudah macet total dipenuhi masyarakat yang antusias ikut karnaval.

"Setiap dusun di Tanjungmorawa semuanya melakukan pawai. Dan kami juga mengangkat tema yang berbeda-beda," ungkap Suryono, warga yang menghias becaknya bak tanker.

Suryono tak peduli apakah nantinya becaknya mampu menyabet sejumlah hadiah dari perlombaan. Yang penting baginya adalah rasa kekeluargaan sesama penduduk kampung dapat tercipta lewat perayaan kemerdekaan.

Bukan hanya pawai dengan mengenakan pakaian-pakaian nyentrik, namun masyarakat juga tampak memodifikasi sepeda dan becaknya dengan bentuk macam-macam. Ada yang seperti mobil kenegaraan semasa orde lama, kuda milik Diponegoro, hingga Tank beserta alutsista TNI Angkatan Darat.

"Tujuan kita tetap sama, kita menjaga kekompakan, keguyuban, gotong royong dari masyarakat yang selalu antusias menyambut kemerdekaan melalui festival ini," kata salah seorang Panitia Festival Kemerdekaan.

(Adv)