25 Musikus Medan Tembus Ke Final KPN+ di Jakarta (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Kompetisi Piano Nusantara Plus (KPN+) 2024 telah mencatat sejarah sebagai ajang musik klasik terbesar di Indonesia.
Tambahan kata "Plus" menandakan perluasan cakupan, tidak hanya terbatas pada piano, tetapi juga melibatkan berbagai instrumen seperti biola, harpa, gitar hingga vokal klasik melalui kategori Tembang Puitik.
Kompetisi ini terbuka untuk berbagai format penampilan, mulai dari solo, duo, trio, hingga quintet, serta memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk berpartisipasi, mencerminkan semangat inklusivitas.
Diprakarsai oleh pianis dan komponis ternama Ananda Sukarlan, KPN+ berhasil mematahkan mitos bahwa musik klasik kurang populer di tanah air. Tahun lalu kompetisi ini diikuti oleh 477 peserta dari berbagai instrumen dan vokal klasik, yang berasal dari delapan kota besar: Depok, Medan, Palembang, Bekasi, Bogor, Bandung, Tangerang, dan Jakarta.
Tahun 2025 ini KPN+ juga diselenggarakan oleh mitra-mitra di kota Padang, Pontianak, Bandar Lampung, Surabaya, dan Yogyakarta, yang pendaftarannya masih dibuka.
Beberapa pemenang dari Medan menonjol setelah lolos bahkan memenangkan babak finalnya yang digelar di Institut Français d’Indonésie di Jakarta Desember 2024, seperti Veeshan Nathaniel Tandino (13 tahun) yang meraih Juara Pertama di kategori alat musik gesek, atau Jeane Halim yang meraih juara I di babak regional Medan, dan Juara ke-2 di Grand Final di Jakarta.
Keduanya tidak hanya menerima trofi dan medali, tetapi juga mendapatkan “Golden Ticket” untuk langsung masuk ke babak final Ananda Sukarlan Award (ASA) 2025, kompetisi musik klasik paling prestisius di Indonesia yang telah diselenggarakan Juli 2025 lalu.
Di ASA 2025 yang jauh lebih tangguh pun mereka berjaya: Veeshan Nathaniel Tandino menjadi juara ke-2 (kategori instrumen gesek) dan Jeane Halim juara ke-3 (kategori Piano Junior).
Selain itu, mereka mendapat undangan konser bersama Ananda Sukarlan selama setahun setelahnya, antara lain seperti yang mereka lakukan di penutupan Kompetisi Piano Nusantara Plus region Medan, Minggu 31 Agustus kemarin.
KPN+ region Medan sendiri telah dilaksanakan hari Sabtu 30 Agustus di AVIA Music Centre sebagai penyelenggaranya. 49 peserta telah mengikutinya, dari berbagai sekolah musik di Medan. Para juara pertama dari setiap kategori pun tampil di konser 31 Agustus kemarin di auditorium AVIA yang membludak dengan penonton.
Mereka adalah Achazia Kalista Saragih, Gracia Sabrina Xaverius Ginting, Bianca Conelly, Cleora Zane Wijaya, Cornelius Carlton Chandra, Shinta Gratia Precielle Nissi Siahaan. Selain itu ada yang istimewa, yaitu Kenshiro Leowardy memenangkan juara 1 di dua kategori instrumen : piano dan biola. Adiknya, Ryuichiro Leowardy memenangkan juara 1 di kategori biola tingkat Junior.
Di Medan, Ananda Sukarlan menjadi juri didampingi Wilson Chu, pianis asal Medan lulusan Nanyang Academy of Fine Arts Singapore dan Royal Conservatoire of Scotland (First Class Honors Bachelor and Masters Degree) yang kini menjadi dosen di College of Chinese & ASEAN Arts, Chengdu University di Cina.
Dari para pemenang KPN+ yang memenangkan ASA 2025, Veeshan memainkan "Virtuosic Variations on Injit-Injit Semut" bersama sang komponisnya sendiri di piano.
Ananda Sukarlan sendiri memukau penonton dengan permainan piano solonya. "Musik yang saya tampilkan kali ini ingin mengingatkan bahwa kita harus mencintai negara kita, justru saat krisis kepemimpinan dan demokrasi seperti saat ini," kata Ananda mengawali permainannya. Ia memainkan Rapsodia Nusantara no. 26 yang berdasarkan lagu daerah pulau Nias, "Tano Niha", serta Rapsodia Nusantara no. 39, untuk tangan kiri saja, berdasarkan lagu "Oras Loro Malirin" dari NTT. Selain itu ia memainkan "Variations on Seikilos' Epitaph".
"Ini adalah melodi yang paling tua yang terdokumentasi dalam sejarah manusia yang ditemukan di Turki, ditulis oleh pujangga Yunani, Seikilos," jelas Ananda.
Turut tampil melengkapi konser tersebut adalah Santo Nicholas School Choir serta strings ensemble kolaborasi antara Avia Music Centre dengan Irama Music Studio. (mc)
(RZD)