Rico Bertemu, Forkopimda dan Tokoh Publik berfoto bersama (Analisa/nirwansyah sukartara)
Analisadaily.com, Medan - Pemko Medan mengambil langkah konkret dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban pasca-demonstrasi yang berujung anarkis di sejumlah daerah termasuk Kota Jakarta.
Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas langsung melakukan pertemuan dengan Forkopimda, Tokoh Lintas Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda di Balai Kota, Minggu (31/8/25) Malam.
Langkah proaktif ini dilakukan Rico Waas untuk saling berkoordinasi dengan seluruh elemen masyarakat dan pejabat terkait guna menjaga maupun menciptakan suasana aman dan kondusif di Kota Medan.
Selain itu, pertemuan ini juga merupakan tindak lanjut dari instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Mendagri menginstruksikan setiap kepala daerah, yang juga merupakan kepala Forkopimda, untuk aktif membangun keamanan dan ketertiban di wilayah masing-masing.
Dalam pertemuan yang dihadiri Wakil Wali Kota Medan H Zakiyuddin Harahap, Ketua DPRD Kota Medan Wong Chun Sen, para Wakil Ketua DPRD Medan, Sekda Wiriya Alrahman dan unsur Forkopimda, Ketua MUI, Kakankemenag serta Tokoh Lintas agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda ini dilakukan penandatanganan Surat Pernyataan Bersama yang menyatakan sikap untuk mengajak seluruh masyarakat kota Medan menjaga suasana aman, damai dan kondusif serta tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah.
Dikatakan Rico Waas, diketahui bersama saat ini rekan-rekan dari TNI-Polri sedang berjibaku dari beberapa waktu terakhir sampai beberapa waktu kedepan. Tentunya kita patut saling membantu, dimana apa yang bisa dibantu saat ini adalah bagaimana elemen masyarakat dapat memberikan anjuran kepada kelompoknya maupun masyarakat lainnya dengan keadaan hati yang dingin.
"Mari kita semua berikan anjuran yang baik dengan hati yang dingin kepada kelompok maupun masyarakat. Mungkin di hati masyarakat masih ada yang belum cukup dengan perkembangan kota dan negara ini. Mari kita sama-sama dinginkan tensi kita semuanya", kata Rico.
Menurutnya semua pasti memahami tentang aspirasi. Karenanya aspirasi masyarakat adalah layak untuk didengarkan. "Namun aspirasi tersebut pasti dapat dirasakan tidak sempurna apabila malah terjadi sesuatu hal yang tidak kita inginkan terutama malah menjurus kearah yang bersifat anarkis", jelasnya.
Melalui pertemuan ini, Rico Waas berharap kepada seluruh Tokoh Publik dan elemen masyarakat khususnya yang memiliki kelompok-kelompok dan organisasi masyarakat termasuk di lingkungannya masing-masing, marilah kita membuat situasi yang damai dengan berdoa bersama.
"Kami berharap besok kepada seluruh masyarakat terutama para pemuka agama setelah waktu Dzuhur, mari kita membuat doa bersama di tempat masing-masing. Pemko Medan melalui Kecamatan maupun Kelurahan hingga tingkat Lingkungan akan memberikan dorongan di tempat-tempat keagamaan terutama di mesjid dan mushola maupun tempat ibadah agama lainnya untuk melakukan berdoa bersama pada pukul 13:30 siang," ujarnya.
Ditambahkan Rico, pertemuan ini sejatinya bukan karena keadaan khawatir, tetapi berkumpul dalam kesadaran kolektif bersama. Sebab kita memiliki kekuatan yakni keyakinan bagaimana bangsa Indonesia ini adalah bangsa yang baik dan yang ingin membangun, bukan bangsa yang anarkis tetapi bangsa yang saling tolong menolong serta saling menyayangi.
"Terlepas dari latar belakang masing-masing, kita adalah satu negara Indonesia. Kami berharap ini tidak tercoreng, sama-sama kita rawat agar bisa menuju Indonesia yang lebih baik. Beberapa waktu terakhir adalah cobaan kepada bangsa kita, tapi kami meyakini dengan semangat bersama kita bisa merawat bangsa termasuk menjaga Kota Medan", ucap Rico Waas
Dalam pertemuan ini Rico Waas juga membuka sesi diskusi guna mendengarkan saran dan masukan dari elemen masyarakat. Setelah menyampaikan saran, para tokoh lintas agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda menyatakan kesediaannya untuk membantu Pemko Medan dalam menyosialisasikan pentingnya menjaga kedamaian. Peran mereka dinilai sangat krusial dalam menenangkan masyarakat dan mencegah provokasi yang dapat memicu tindakan anarkis.
Selanjutnya selain di Balai Kota, pertemuan ini juga dilakukan di tingkat Kecamatan. Seluruh Camat di Kota Medan juga menggelar pertemuan dengan unsur Forkopimcam dan tokoh lintas agama, tokoh masyarakat serta tokoh pemuda.
(NS/BR)