Pengunjuk rasa merapatkan barisan menolak kehadiran Sekda Dairi, Charles Bantjin, dan menuntut bertemu Bupati, Vickner Sinaga di Sidikalang, Selasa (2/9) (Analisadaily/Sarifuddin Siregar)
Analisadaily.com, Sidikalang - Seratusan mahasiswa dari beberapa organisasi berunjuk rasa ke Kantor Bupati Dairi di Jalan Sisingamangaraja Sidikalang, Selasa (2/9).
Begitu sampai di jalan raya yang biasanya dipakai buat upacara para PNS, pengunjuk rasa langsung melontarkan kalimat menuding, Bupati Dairi pembohong.
“Bupati Dairi pembohong,” ujar orator, Andi Silalahi dari tangga disambut ucapan serupa peserta aksi.
Kapolres, AKBP Otniel Siahaan dan staf berjaga di gerbang kecil tersebut. Beberapa menit berselang, Sekretaris Daerah (Sekda), Charles Bantjin mendatangi mahasiswa mengenakan seragam pakaian dinas harian (PDH) warna coklat.
“Kami tidak mau bertemu dengan Sekda. Mendingan Sekda dikeluarkan dari daerah ini. Banyak kali janjinya,” ucap Andi.
Andi menyebut, sudah sering menyampaikan aspirasi ke Sekda. Namun tak satupun direalisasi. Jawabannya selalu normatif.
Kehadiran Sekda membuat mahasiswa emosi. Mereka merapatkan barisan ingin menerobos gerbang.
“Kami tidak mau mendengar Sekda. Mendingan Sekda bekerja sesuai kewenangan kami tidak pernah pilih Sekda. Kami pilih Bupati,” seru Andi diamini rekan.
Tak ada ruang buat Sekda guna menyampaikan sepatah kata. Sekda terlihat sendiri tanpa didampingi pejabat setingkat kepala dinas. Dia kemudian meninggalkan pengunjuk rasa.
“Apa bisa kami masuk ke dalam Kantor Bupati, atau Bupati kami tunggu,” tanya Andi ke Otniel.
Otniel menyebut, sedang diupayakan. Orasi kembali berlanjut. Andi menerangkan, saat kampanye Pilkada, Bupati datang mengemis. Berlaku seperti malaikat dengan janji-janji kesejahteraan masyarakat.
“Ternyata, dia adalah malaikat pembohong. BUpati dairi pembohong,” kata Andi disambut peserta.
Kedatangan mahasiswa adalah untuk menyampaikan aspirasi, salah satunya menuntut Kapolri, Listyo Sigit Probowo mengundurkan diri.
(SSR/RZD)