USU Edukasi Anak-Anak di Belawan Soal Mitigasi Gempa Lewat Teknologi AR (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Tim dosen dan mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan program pengabdian masyarakat dengan memberikan penyuluhan mitigasi gempa bumi kepada anak-anak di Kampung Nelayan Seberang, Medan Belawan pada Jumat 4 Juli 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran dini terhadap bencana melalui metode edukatif yang inovatif, yaitu Augmented Reality (AR).
Tim yang diketuai oleh Dr. Ir. Rahmi Karolina, S.T., M.T., IPM., GP., bersama dengan anggota tim Prof. Ir. Hilma Tamiami Fachrudin, S.T., M.Sc., Ph.D., GP., serta Ir. Rahmi Meilina, S.T., MM(T), juga mahasiswa dari Departemen Teknik Sipil yaitu Faridsyah Luthfi Siregar, Muhammad Arief Rahman Parinduri, Tolcha Bisry, Nabila Sari, dan Saskia Adya Mulia Sitepu, memilih lokasi ini karena merupakan daerah pesisir yang rentan terhadap bencana gempa dan tsunami. Penyuluhan ini diselenggarakan di Rumah Pondok Baca Aulia Mangrove, sebuah wadah pembelajaran informal yang aktif.
Dalam penyampaiannya, tim menggunakan media visual interaktif berbasis AR yang membuat materi tentang gempa menjadi lebih mudah dipahami dan menarik bagi anak-anak.
"Kami berharap pendekatan edukatif yang inovatif ini dapat meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan anak-anak terhadap bencana gempa sejak usia dini," kata Dr. Rahmi Karolina.
Selain penyuluhan, tim juga mengadakan simulasi sederhana tentang cara berlindung saat gempa dan membagikan media belajar interaktif agar anak-anak bisa terus mempraktikkannya. Anak-anak di Kampung Nelayan Seberang menyambut kegiatan ini dengan antusias.
Prof. Ir. Hilma Tamiami Fachrudin, S.T., M.Sc., Ph.D., GP., menambahkan bahwa teknologi AR dapat menjembatani edukasi dengan perkembangan digital.
"Dengan teknologi Augmented Reality, kami ingin membangun jembatan antara edukasi mitigasi bencana dan perkembangan digital, sehingga anak-anak tidak hanya belajar, tapi juga merasa terlibat," jelasnya.
Menurut Ir. Rahmi Meilina, S.T., MM(T), pendekatan visual melalui AR sangat efektif dalam membentuk memori anak-anak terkait prosedur darurat. Ia berharap pengetahuan ini bisa menjadi bekal bagi mereka untuk menghadapi potensi bencana dengan bijak dan tidak panik.
Melalui kegiatan ini, tim USU berharap dapat membentuk pola pikir anak-anak yang tanggap dan sigap dalam menghadapi situasi darurat, sehingga mereka memiliki pemahaman yang kuat dan berkesan tentang keselamatan saat terjadi gempa.
(JW/RZD)