Pemkab Madina Dorong Penguatan Koperasi Sawit Lewat Program BPDPKS

Pemkab Madina Dorong Penguatan Koperasi Sawit Lewat Program BPDPKS
Pemkab Madina Dorong Penguatan Koperasi Sawit Lewat Program BPDPKS (Analisadaily/Rudi Erianto S)

Analisadaily.com, Madina - Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran koperasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di sektor perkebunan kelapa sawit.

Hal itu disampaikan Bupati Madina dalam pertemuan bersama pengurus koperasi plasma sawit seluruh Madina di Pendopo rumah dinas Bupati, Sabtu (6/9/2025).

‎Bupati menuturkan, Pemkab Madina tengah melakukan konsolidasi internal agar seluruh dinas terkait mampu bekerja dalam satu visi dan strategi yang sama.

‎“Kami ingin semuanya berjalan baik. Untuk itu, para kepala dinas terkait hingga Sekda sudah saya minta fokus memberi solusi,” ujar Bupati.

‎Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan hasil dialognya dengan Kepala Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurrachman beberapa waktu lalu di Jakarta. Ada empat program utama yang dapat dimanfaatkan masyarakat Madina, antara lain:

‎Pelatihan Tenaga Kerja Anggaran disiapkan untuk pelatihan buruh dan petani sawit, mulai dari keterampilan teknis hingga manajemen kebun.

‎Bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan)
‎Koperasi sawit dapat mengajukan kebutuhan alsintan untuk meningkatkan produktivitas perkebunan.

Beasiswa Anak Petani Sawit

Tersedia 4.000 kuota beasiswa penuh setiap tahun di 33 universitas di Indonesia. Tahun ini, sembilan anak petani sawit dari Madina berhasil lolos.

‎"Tahun depan target kita bisa 200–300 anak petani sawit ikut tes,” tegas Bupati.

Bantuan Replanting

Program peremajaan sawit tetap berjalan untuk mengganti tanaman tua dengan bibit unggul.

‎“Ini kesempatan besar. Dari kita, untuk kita. Uang yang dipungut lewat ekspor sawit, dikembalikan lagi ke masyarakat dalam bentuk program nyata. Maka jangan disia-siakan,” tambah Bupati.

‎Bupati juga menekankan pentingnya pendidikan generasi muda. Ia berharap anak-anak petani sawit di Madina dapat melanjutkan pendidikan tinggi, terutama di bidang perkebunan.

‎“Kalau kita punya lahan besar tapi anak-anak kita tidak berpendidikan tinggi, sulit mengelola perkebunan secara profesional. Ke depan, saya ingin Madina punya banyak sarjana perkebunan yang lahir dari keluarga petani sawit,” ungkapnya.

‎Sementara, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Madina, Muktar Afandi Lubis, menambahkan bahwa saat ini terdapat 49 koperasi sawit di Madina.

Koperasi tersebut terbagi dua kategori, yakni koperasi yang terbentuk karena kewajiban perusahaan untuk mengalokasikan 20 persen lahan budidaya, serta koperasi masyarakat yang menjalin kemitraan langsung dengan perusahaan.

‎“Keberadaan koperasi sawit ini jelas sangat penting bagi peningkatan kesejahteraan. Namun, masih ada sejumlah permasalahan yang perlu kita carikan solusi bersama,” kata Fandi.

‎Pengurus koperasi yang hadir mengaku antusias bisa berdialog langsung dengan Bupati dan jajarannya. Mereka berharap Pemkab Madina terus memberi arahan, bimbingan, serta solusi agar koperasi sawit dapat semakin berkembang. (RES)

(WITA)

Baca Juga

Rekomendasi