Dari Dubai, Jakarta Menyapa Wisatawan Dunia Lewat Layar Bandara (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Jakarta - Di era ketika sebuah Bandara bisa menjadi panggung branding global, Jakarta memilih langkah berani dengan tampil di Dubai International Airport (DXB).
Selama Agustus 2025, wajah ibu kota dipromosikan di layar-layar digital raksasa, menyapa jutaan penumpang dari berbagai belahan dunia.
Langkah ini bukan sekadar kampanye wisata biasa. Ia adalah upaya menempatkan Jakarta dalam peta persaingan global sebagai destinasi urban premium yang siap bersaing dengan kota-kota ikonik dunia.
DXB dipilih karena 10 tahun berturut-turut menjadi Bandara tersibuk untuk penerbangan internasional. Tahun 2024 saja, jumlah penumpang diperkirakan mencapai 92 juta orang.
Lebih dari sekadar angka, DXB adalah hub internasional yang menghubungkan 293 destinasi di 108 negara dengan lebih dari 100 maskapai. Dalam radius 8 jam penerbangan, dua pertiga populasi dunia bisa dijangkau dari Dubai.
“Dubai itu bukan hanya pintu masuk ke Timur Tengah. Ia adalah panggung global. Di sana berkumpul wisatawan dari Asia, Eropa, hingga Afrika. Siapa pun yang muncul di DXB otomatis terlihat sebagai global brand,” jelas Andhika Permata, Kepala Disparekraf DKI Jakarta dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa,(9/9)9.
Kepala Bidang Pemasaran & Atraksi, Sherly Yuliana, menambahkan dalam dunia advertising, “less is more”. Karena itu, Jakarta tampil dengan materi iklan berdurasi 10 detik yang simpel, visual, dan langsung mengena.
Ada tiga tema yang diangkat, pertama, Gastronomy, Jakarta sebagai destinasi kuliner yang kaya rasa. Ke dua, Romantic, Kota dengan pengalaman berkesan untuk pasangan maupun keluarga.
Terakhir, Shopping, Surga belanja dengan daya tarik internasional.
“Tema ini dipilih karena relevan dengan minat pasar internasional. Kuliner, romantisme, dan belanja adalah tiga pintu masuk paling kuat untuk memperkenalkan Jakarta,” tambahnya.
Sementara itu Lucky Wulandari, Ketua Sub Kelompok Pemasaran Pariwisata Luar Negeri, menegaskan, Jakarta hadir di titik-titik paling strategis yang dijamin dilihat audiens; Immigration Grand Gateway (T1 Arrivals) 4 LED screen raksasa yang dilalui 100% penumpang tiba di Dubai.
Kemudian di Boarding Gates Digital Network, 140 digital screens lengkap dengan charging dock, hadir di area boarding yang punya frekuensi tayang tinggi.
Dan terakhir di The Majestics (Concourse D, Departures), Dua layar ikonik berukuran 29 m² yang menyapa semua penumpang sebelum terbang.
“Dalam advertising OOH, yang kita jual adalah waktu tunggu. Penumpang di Bandara rata-rata punya dwell-time panjang. Saat itu, mereka captive, tidak bisa lari dari pesan iklan. Di situlah Jakarta hadir,” jelasnya.
Bagi DKI Jakarta, tampil di DXB bukan hanya soal exposure. Ini tentang brand equity, nilai tambah yang membuat sebuah destinasi dipersepsikan setara dengan kota global lain.
Kampanye di di DXB membawa asosiasi yang jelas: global, premium, prestisius, inovatif, sukses, ikonik, dan terpercaya. Dengan tampil di ruang premium ini, Jakarta tidak lagi hanya dilihat sebagai destinasi eksotis Asia Tenggara, tapi juga sebagai kota berkelas dunia.
“Kehadiran Jakarta di ruang paling bergengsi di DXB akan memperkuat citra destinasi kita sebagai ikon global. Jakarta bukan hanya destinasi eksotis, tapi juga premium, modern, dan berkelas dunia,” tegas Andhika.
Targetnya pun jelas: bukan sekadar jumlah wisatawan, tetapi wisatawan berkualitas, mereka yang memiliki daya beli tinggi, waktu lebih, dan selera global.
Dengan positioning sebagai destinasi kuliner, belanja, dan gaya hidup modern, Jakarta ditawarkan kepada segmen yang selama ini mencari pengalaman berbeda di luar kota-kota mainstream dunia.
Lebih jauh, langkah ini juga diharapkan mendorong sektor ekonomi kreatif Jakarta. Gastronomi, fashion, hingga hiburan bisa ikut terangkat ketika wisatawan asing menjadikan Jakarta sebagai destinasi mereka.
(TRY/RZD)