Wali Kota Medan Tinjau Kebun Sayur Organik di Kelurahan PMT

Wali Kota Medan Tinjau Kebun Sayur Organik di Kelurahan PMT
Wali Kota Medan Tinjau Kebun Sayur Organik di Kelurahan PMT (Analisadaily/yogi yuwasta)

Analisadaily.com, Medan - Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas mengapresiasi gagasan Lurah Pasar Merah Timur (PMT), Karim Surbakti yang sukses memanfaatkan lahan tidur di lingkungannya menjadi kebun sayur organik dan kolam bioflok lele. Ide memanfaatkan lahan tidur dinilai cukup produktif dan harus di contoh oleh kecamatan dan lingkungan lainnya di Kota Medan.

"Produktif sekali kelurahannya dan patut dicontoh oleh lingkungan-lingkungan lainnya,"jelas Walikota Medan, Rico Waas pada wartawan, Sabtu (13/9/2025).

Walikota yang turun langsung memantau kebun sayur organik dan kolam bioflok lele di Jalan Ar Hakim, Gang Sukmawati, Lingkungan III, Kelurahan Pasar Merah Timur, Medan Area mengatakan, ide-ide seperti ini yang diinginkannya di kecamatan lain.

"Tadi kita langsung melihat ada tanaman kangkung, bayam, sawi, timun, terong. Juga ada ternak lele, di kolam belakang ada 10 ribu bibit lele dan kolam depan ada 5 ribu bibit lele,"sebut Walikota.

Sebelumnya, Lurah Pasar Merah Timur, Karim Surbakti bersama para Kepala Lingkungan dan warga sukses menyulap lahan kosong yang berada di Jalan Ar Hakim, Gang Sukmawati, Lingkungan III, Kelurahan Pasar Merah Timur, Medan Area yang awalnya jadi lokasi pembuangan sampah berubah menjadi kebun sayur organik bernilai gizi tinggi.

Di lahan seluas kurang lebih 2000 m2 ini tumbuh subur berbagai jenis sayuran diantaranya, kangkung, sawi, bayam, terong, timun dan cabai serta berbagai tanaman obat keluarga dan 3 kolam (bioflok) lele.

"Ini lahan milik warga kita. Yang awalnya semakin belukar dan dijadikan tempat pembuangan sampah oleh warga sekitar. Lalu kita minta izin pada pemiliknya untuk memanfaatkan lahan ini. Kita mulai membersihkan lahan ini di awal Juni 2025. Sampah yang kita angkut dari lahan ini sampai sekitar 10 truk,"jelas Karim.

Usai membersihkan lahan, dibantu para kepala lingkungan (Kepling) dan warga sekitar. Kemudian Karim memesan bibit sayuran kepada keluarganya yang ada di Taiwan. Lalu menanamnya tanpa disemprot pestisida dan pupuk. Hanya memanfaatkan tanah bekas pembuangan dan pembakaran sampah saja.

"Mungkin karena ini bekas pembuangan dan pembakaran sampah jadi tanahnya cukup subur. Dan tidak perlu kita semprot pestisida. Karena baru tanam perdana sepertinya hama tanaman pun belum ada," ungkapnya.

(YY/WITA)

Baca Juga

Rekomendasi