PSMS Harus Berani Main Keras, Tampilkan Gaya "Rap-Rap" Khas Anak Medan

PSMS Harus Berani Main Keras, Tampilkan Gaya
PSMS Harus Berani Main Keras, Tampilkan Gaya "Rap-Rap" Khas Anak Medan (Analisadaily/istimewa)

Analisadaily.com, Medan - PSMS Medan diharapkan bermain lebih berani dan keras tak kenal kompromi, menampilkan "rap-rap" ciri khas permainan anak Medan, dalam lanjutan kompetisi Pegadaian Championship 2025/2026.

Usai dikalahkan tim tamu melawan Persekat Tegal 1-0, di Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang, Jumat (12/9) lalu, suara dari pendukung hingga pengamat mulai nyaring terdengar. PSMS harus kembali ke jati dirinya sebagai tim yang dikenal dengan permainan keras dan tak kenal kompromi, dengan ciri khas permainan "rap-rap" anak Medan.

Pengamat sepakbola asal Medan, Julius Raja mengatakan, permainan "rap-rap", yang identik dengan fisik kuat, duel tanpa takut, dan mental baja di lapangan, memang menjadi identitas tim berjuluk Ayam Kinantan sejak dulu. Gaya bermain ini bukan hanya soal keras, tapi juga soal semangat pantang menyerah yang jadi cermin jiwa masyarakat Medan.

PSMS akan memainkan pertandingan lanjutan Pegadaian Championship dengan melawat ke markas PSPS Pekanbaru pada Sabtu (20/9). Para pemain kunci seperti Zikri Ferdiansyah diharapkan menjadi motor semangat, mengangkat tempo permainan dan memprovokasi semangat juang rekan setim.

“Laga berikutnya akan menjadi ujian karakter, bukan hanya soal strategi, tapi soal nyali. Jika PSMS ingin menjaga asa promosi ke Liga 1, tampil “rap-rap” bukan lagi pilihan. Itu kewajiban,” kata Julius Raja yang akrab dipanggil Mr King ini.

Julis Raja menilai, kendati hasil pada laga perdana yang dicapai tim berjuluk Ayam Kinantan mengecewakan, namun secara umum mendominasi permainan dan memiliki sejumlah peluang bagus.

“Jadi PSMS memang menguasai jalannya pertandingan. Sampai akhir, menciptakan banyak peluang. Tapi ini finishing touch-nya yang kurang tenang di depan gawang. Pada saat pertandingan memasuki injury time, justru terjadi malapetaka. Semua pemain fokus menyerang, jadi lupa di pertahanan. Di situlah terjadinya gol,” kata Julius Raja yang juga mantan pemain PSMS.

Julius Raja mengingatkan, untuk menghadapi pertandingan selanjutnya para pemain PSMS harus disiplin dalam menjaga posisi, dan sampai peluit terakhir harus disiplin. Karena kedepannya makin berat, apalagi PSMS akan melakukan pertandingan tandang di kubu PSPS Pekanbaru.

Pertandingan melawan PSPS Pekanbaru menjadi sarat gengsi, karena dua tim sama-sama mengalami kekalahan di pertandingan pertama. “Semoga PSMS berhasil mencuri poin, minimal seri,” kata Julius Raja.

PSMS memiliki dua pemain menyerang yang berpotensi merepotkan pertahanan lawan, yakni Felipe Cadenazi dan Rifal Lastori. Namun kedua pemain itu tidak dimainkan sejak awal, dan hanya bermain sebagai pemain pengganti sejak babak kedua. Untuk menghadapi PSPS, bisa keduanya dimainkan sejak awal pertandingan.

Pada pertandingan selanjutnya, PSMS akan menjamu Sumsel United di Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang, Jumat (28/9). Sumsel United termasuk tim yang solid karena meraih kemenangan pada pertandingan perdana Pegadaian Championship. “Jadi harus benar-benar dicermati, jangan terjadi perpecahan di dalam tubuh team,” kata Julius Raja

(BBG/NAI)

Baca Juga

Rekomendasi