Harga Cabai Merah Kembali Tembus Rp 100 Ribu per Kg, Cabai Kardus Jadi Pemicunya

Harga Cabai Merah Kembali Tembus Rp 100 Ribu per Kg, Cabai Kardus Jadi Pemicunya
Ilustrasi (Internet)

Analisadaily.com, Medan - Tim Pemantau Harga Pangam, Gunawan Benjamin melaporkan, harga cabai merah kembali alami kenaikan hingga menyentuh Rp 100 ribu per Kg di level konsumen (khususnya pedagang kedai sampah).

“Karena jika mengacu kepada realisasi harga cabai merah di level pedagang pengecer, wilayah Deliserdang (Pasar Galang) menjual cabai merah harga Rp 92 ribu per Kg, sementara dari Langkat dikabarkan mencapai angka yang tidak jauh berbeda,” kata Gunawan, Rabu (17/9/2025).

Jadi, sebut Gunawan, wajar kalau dijual kembali di warung kelontong (kedai sampah) dekat perumahan warga mencapai arp 100 ribu per Kg. Kenaikan harga cabai merah saat ini lebih banyak dipengaruhi oleh memburuknya sisi pasokan di wilayah Sumut.

“Dari hasil perhitungan produksi, wilayah Batubara kini tengah memasuki periode produksi yang paling rendah, dan panen akan berakhir di akhir bulan ini,” sebutnya.

Jika menghitung stok pasokan harian cabai yang ada di Sumut, di pekan terakhir bulan September ini pasokan cabai merah di Sumut alami penurunan sekitar 4% dibandingkan pekan sebelumnya. Masih tertolong oleh panen dari wilayah Deliserdang yang mampu memasok sekitar 16% dari total stok cabai harian yang ada di wilayah Sumut.

Namun karena diperebutkan juga dengan wilayah lainnya (Sumbar, Riau, Kepulauan Riau hingga Jambi), harga cabai merah maupun cabai hijau pada akhirnya alami kenaikan di Sumut. Situasi seperti ini yang memicu pembelian agresif ke Pulau Jawa.

“Dari hasil pengamatan langsung di lapangan cabai kotak atau cabai kardus dari jawa masuk ke Sumut sekitar 28 ton per harinya,” jelas Gunawan.

Sayangnya, Gunawan menuturkan bahwa tidak mampu menekan harga di bawah Rp 60 ribu per Kg, karena harga cabai dari Jawa tentunya juga sudah terbilang mahal. Karena harus menambahkan ongkos pengangkutan, penyusutan, bongkar muat, hingga penambahan margin keuntungan. Jadi harga modal untuk cabai juga sudah terbilang tinggi.

“Nah masalah kenaikan harga cabai yang mencapai Rp 100 per Kg pada hari ini, saya menilai lebih dikarenakan oleh belanja cabai kotak atau cabai kardus yang diduga alami penurunan. Hal ini bisa terjadi disaat pedagang besar mencoba untuk hindari kerugian karena harga cabai belakangan ini bergerak sangat volatile,” bebernya.

Dan gejolak harga cabai ini berpeluang terjadi di bulan depan untuk wilayah Sumut. “Dimana saya menghitung pasokan atau supply dari Sumut berpeluang alami penurunan sekitar 60%. Jika penurunan supply ini nantinya tidak diimbangi oleh supply yang melimpah dari luar Sumatera khususnya Jawa. Maka harga masih berpeluang bergejolak. Karena wilayah Aceh maupun Sumbar diproyeksikan baru akan memproduksi cabai di bulan November mendatang,” pungkasnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi