Ketua Komisi III DPRD Medan Minta PUD Pasar Stop GPM di Pasar Tradisional

Ketua Komisi III DPRD Medan Minta PUD Pasar Stop GPM di Pasar Tradisional
Ketua Komisi III DPRD Medan Salomo Pardede Minta PUD Pasar Stop GPM di Pasar Tradisional (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Gerakan Pangan Murah (GPM) di beberapa lokasi pasar tradisional yang dilaksanakan di PUD Pasar Medan diminta ditinjau ulang.

Pasalnya gerakan menjual beras murah di pasar tradisional tersebut terbukti berdampak mematikan usaha pedagang beras selaku mitra bulog.

"Sebaiknya GPM itu dilaksanakan di Kelurahan atau lingkungan, bukan di lokasi pasar. Jika harus di pasar, koordinasi dulu lah dengan pedagang terkait harganya," tegas Ketua Konisi III DPRD Medan Salomo Pardede, Rabu (17/9/2025) menyahuti keresahan para pedagang di pasar tradisional karena kegiatan PGM yang dilakukan PUD Pasar tersebut.

Menurut Salomo, jika saja pedagang menjual beras satu karung ukuran 5 kilogram dengan harga Rp 60 ribu, tentu pengambilan dari Bulog Rp 58 ribu.

Namun jika PUD Pasar menjual Rp 58 ribu, tentu merugikan atau bahkan bisa mematikan usaha pedagang.

"Oleh karena itu, PUD Pasar sepatutnya koordinasi dengan pedagang agar tidak ada yang dirugikan. Karena pedagang juga asset PUD Pasar. Kalau tidak bisa berkoordinasi baiknya kegiatan GPM distop," saran politisi Gerindra tersebut.

Kemudian, Salomo menanggapi, untuk menekan harga beras di pasaran kegiatan GPM sudah cukup bagus. Untuk itu Salomo TR Pardede menyarankan GPM dilakukan di tingkat Kelurahan saja.

"Kegiatan itu dilakukan terus menerus hingga harga beras stabil," saran Salomo.

Sebagaimana diketahui, Keberadaan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar di lokasi pasar tradisional terus menuai protes dari pedagang.

Seperti GPM di pasar tradisional pasar Sei Sikambing dan Petisah dituding justru mematikan pendapatan pedagang karena menjual harga beras dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET).

Menurut salah seorang pedagang Muniroh kepada wartawan, sebaiknya PUD Pasar tidak menggelar GPM di lokasi pasar tradisional karena pedagang resmi juga menjual harga beras serupa.

"Kami pedagang beras mitra Bulog tentu merasa rugi dengan kehadiran GPM, bahkan mematikan dagangan kami. Karena jenis dagangan sama malah harga dari GPM sedikit lebih murah dari kami," terang Muniroh.

Menurut Muniroh, kalau mereka jual beras sama dengan harga dari GPM tentu tidak ada untung. Oleh karena itu, sebaiknya GPM digelar oleh PUD Pasar di kelurahan atau lingkungan se Kota Medan.

"Sehingga, tidak berdampak langsung kepada dagangan kami," pungkasnya. (mc)

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi