Bupati Kabupaten Dairi Vickner Sinaga (batik biru) menerima aspirasi penentang PT Gruti di Sidikalang, Kamis (18/9) (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Sidikalang - Ratusan warga berunjuk rasa ke Kantor Bupati Dairi di Jalan Sisingamangaraja Sidikalang, Kamis (18/9).
Warga dimaksud berasal dari Desa Perjuangan dan Sileuleu Parsaoran Kecamatan Sumbul dan Desa Parbuluan 6 Kecamatan Parbuluan.
Mereka menuntut penutupan PT Gunung Raya Timber Industry (Gruti). Kehadiran para petani diterima Bupati, Vickner Sinaga didampingi Wakil Bupati, Daniel Wahyu Sagala dan Asisten Pemerintahan Jonny Hutasoit, serta pria non ASN.
“Tutup PT Gruti,” seru juru bicara Pangihutan Sijabat.
Dijelaskan, keberadaan perusakan menimbulkan perusakan hutan.
“Kami yang menjaga alam tetapi malah kami yang dipanggil polisi,” kata Sijabat.
Orator lainnya, Tumpak Siboro menyebut, sebanyak 13 warga dipanggil polisi terkait kasus perusakan PT Gruti. Pelapor atas nama Kery Sinaga.
“Kami minta perlindungan hukum ke Bupati,” kata Tumpak.
Vickner menyebut, tidak bisa mengintervensi hukum. Ikuti proses. Kalau tidak dijalankan, nanti mereka diperiksa.
“Saya tidak bisa intervensi,” kata Vickner.
Pun begitu, Vickner menyebut, tetap memantau. Dirinya tetap bersama masyarakat.
“Saya tetap bersama rakyat,” kata Vickner.
Seorang pembicara menyebut diri boru Hotang mengatakan, kehadiran Gruti telah menyerangsarakan mereka. Sumber air telah hilang.
“Sungai menyusut dan air sumur bor pun, tidak jalan lagi. Itu akibat pembabatan hutan,” ujar boru Hotang.
Diketahui, sejumlah warga melakukan perusakan dan pembakaran mess Gruti, Senin (15/9).
(SSR/RZD)