Perkuat Ketahanan Pangan, Panen Raya Cabai Saat Harga Melambung (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Beringin - Para petani di Desa Pasar V Kebun Kelapa, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deliserdang merasa bersyukur karena hasil panen cabai kali ini tepat saat harga melambung.
Informasi di sejumlah pasar tradisional pada beberapa hari terakhir, harga cabai merah rata-rata di kisaran Rp 90 ribu hingga Rp 120 ribu per kilogram.
Saat panen raya cabai itu, Kamis 18/9), Bupati Deliserdang Asri Ludin Tambunan menegaskan jika petani merupakan ujung tombak ketahanan pangan. Ha itu dibuktikan dengan keberhasilan panen cabai yang sesuai harapan.
Didampingi Wabup Lomlom Suwondo, dia juga menyebut perkuatan ketahanan pangan masyarakat dari hasil panen cabai di Desa Pasar V Kebun Kelapa, Beringin itu sebagai bukti keseriusan para petani. Karena itu, pemkab setempat akan terus hadir mendukung upaya petani.
Panen raya cabai ini dilakukan di lahan seluas 6 hektare yang ditanami Kelompok Tani (Poktan) Wonogiri. Dari 2.000-an batang tanaman cabai, setiap batangnya diperkirakan mampu menghasilkan 8 ons hingga 1 kg cabai.
Bupati juga menyampaikan, tiga bulan sebelumnya saat tanam massal cabai tersebut pihaknya akan mendukung petani jika tanaman cabai itu kelak memberikan hasil terbaik.
"Permintaan peralatan pertanian yang disampaikan hari ini, akan kita tampung untuk dimasukkan dalam anggaran berikutnya. Waktu itu permintaan ini belum ada, jadi akan kita sesuaikan," katanya.
Dari hasil panen itu, lanjutnya, diharapkan penyerapan cabai harus diprioritaskan bagi masyarakat sekitar. Jika sudah memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, selebihnya bisa disalurkan ke Koperasi Merah Putih untuk pendistribusiannya.
Dia menambahkan, panen raya cabai itu juga sebagai wujud komitmen dalam pengendalian harga cabai sebagai salah satu komoditas penyumbang inflasi.
Di tempat sama, Ketua Poktan Wonogiri, Heriyanto menyampaikan rasa syukur atas maksimalnya hasil panen. Sedangkan untuk keberlanjutannya, pada Oktober mendatang para petani akan kembali menanam cabai.
Demi kemudahan para petani dalam mengolah lahan untuk ditanami cabai, Heriyanto mengusulkan bantuan alat pencacah tanah dari bupati.
Sebelumnya, Poktan Wonogiri pernah mendapat bantuan irigasi berupa 24 titik sumur bor. Namun, kata Heriyanto, mereka masih menghadapi kendala karena masih ada saluran pembuangan air yang perlu perbaikan.
(RIO/RZD)