Optimalisasi Pembelajaran Motorik Aktif dan Inovatif Lewat Pelatihan Implementasi Pendekatan SAVI (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan — UPT SD Negeri 060786, Kecamatan Medan Timur, menjadi lokasi pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pendekatan SAVI (Somatik-Auditori-Visual-Intelektual) untuk meningkatkan teknik shooting bola basket di tingkat Sekolah Dasar.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Hibah DIKTI – Skim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Tahun 2025, yang difokuskan pada optimalisasi pembelajaran motorik yang aktif, inovatif, dan berbasis pengalaman multisensorik.
Ahmad Riady Hasibuan, M.Pd., selaku ketua pelaksana, Jumat (19/9/2025) menjelaskan, “Pendekatan SAVI menekankan penggunaan input somatik, auditori, visual, dan intelektual secara terpadu. Hal ini terbukti mampu mempercepat pemahaman anak dalam menguasai teknik shooting, karena mereka tidak hanya bergerak dan melihat, tetapi juga mendengar dan berpikir secara reflektif dalam proses belajar.”
Dengan metodologi ini, anak-anak dilatih melalui simulasi gerakan, pendengaran instruksi langsung, visualisasi teknik dalam gerak, serta diskusi reflektif mengenai strategi dan perasaan saat melakukan tembakan.
Kegiatan pelatihan melibatkan siswa, guru kelas dan guru olahraga, serta pendamping dari DIKTI dan pihak sekolah. Materi disampaikan dalam dua sesi: pertama, teori tentang pendekatan SAVI dan teknik dasar shooting; kedua, praktek intensif di lapangan sekolah dengan umpan balik langsung dari pelatih berpengalaman. Metode ini memadukan demonstrasi langsung, latihan berkelompok, hingga video analisis performa siswa secara real time.
Menurut Agus Salim Pohan, S.Pd. selaku Kepala Sekolah, “Pelatihan ini sangat tepat waktunya. Anak-anak kini tidak hanya mengikuti instruksi, tetapi juga menginternalisasi setiap gerakan sesuai apa yang mereka rasakan, dengar, dan lihat. Peningkatan koordinasi motorik dan ketepatan teknik shooting terlihat secara signifikan.”
Hasil pengamatan selama dan selepas pelatihan menunjukkan adanya peningkatan kecepatan respons, akurasi tembakan, dan kepercayaan diri siswa saat berada di bawah tekanan situasi permainan. Sesi tanya jawab interaktif memperkuat pemahaman teoritis siswa dan memungkinkan guru melakukan pendekatan secara personal.
Program ini juga membuka peluang keberlanjutan, dengan rencana pendampingan berkala dan penyusunan modul SAVI untuk bisa diterapkan di sekolah dasar lain di Kota Medan. Langkah ini diharapkan turut mendorong transformasi pembelajaran motorik yang lebih aktif, inovatif, dan inklusif di tingkat pendidikan dasar.
(REL/RZD)