5 Cara Trading Bitcoin Futures yang Wajib Dipahami

5 Cara Trading Bitcoin Futures yang Wajib Dipahami
Ilustrasi (Pixabay)

Trading crypto merupakan salah satu metode yang bisa menghasilkan crypto. Dalam trading maka terbagi menjadi dua yaitu trading spot dan trading futures yang bisa meningkatkan potensi keuntungan berkali lipat. Namun memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan dengan trading spot.

Dalam trading cryptocurrency futures maka kamu akan menggunakan fitur leverage yang bisa melipatkan potensi keuntungan. Namun, semakin besar leverage yang kamu gunakan, maka kemungkinan besar likuidasi semakin tinggi.

Trading Btc Futures semakin populer di kalangan investor modern. Instrumen ini memungkinkan trader untuk berspekulasi terhadap harga Bitcoin tanpa harus benar-benar memilikinya. Dengan memanfaatkan kontrak berjangka, trader dapat meraih keuntungan dari pergerakan harga naik atau turun.

Terdapat beberapa platform yang telah mendukung trading futures crypto di Indonesia yang menyediakan fitur leverage dan fitur charting yang lengkap serta cocok untuk trader profesional salah satunya Pintu Futures dan beberapa platform crypto lain. Pintu Futures adalah fitur trading derivatif di aplikasi Pintu yang memungkinkan pengguna untuk memperdagangkan kontrak berjangka aset crypto dengan leverage.

Dengan antarmuka yang simpel, dukungan leverage tinggi, stop order, limit order, serta biaya trading kompetitif, Pintu Futures cocok untuk trader pemula maupun professional.

5 Cara Trading Bitcoin Futures

Ketika kamu ingin trading Bitcoin futures, maka ada beberapa cara yang harus kamu lakukan, diantaranya adalah:

1. Memahami Dasar-Dasar Bitcoin Futures

Sebelum trading Bitcoin maka kamu harus memahami konsep dasarnya. Bitcoin Futures adalah kontrak perjanjian untuk membeli atau menjual Bitcoin pada harga tertentu di masa depan. Dengan instrumen ini, kamu tidak perlu memiliki Bitcoin, melainkan hanya berspekulasi pada pergerakan harganya.

Keuntungan utama dari Bitcoin Futures adalah fleksibilitas untuk trading dua arah. Artinya, kamu bisa membuka posisi long (membeli) jika yakin harga akan naik, atau posisi short (menjual) jika memprediksi harga turun.

Namun, perlu diingat bahwa risiko di Bitcoin Futures juga besar. Faktor leverage membuat potensi keuntungan memang tinggi, tetapi kerugian juga bisa lebih besar. Karena itu, trader wajib memahami margin, likuidasi, dan cara kerja kontrak berjangka sebelum benar-benar terjun.

Dengan menguasai dasar-dasar ini, trader dapat menghindari kesalahan fatal yang sering dilakukan pemula.

2. Memilih Exchange yang Tepat

Memilih exchange atau platform yang tepat. Exchange berperan sebagai tempat melakukan transaksi Bitcoin Futures, sehingga keamanannya sangat penting. Pastikan memilih platform yang teregulasi, memiliki likuiditas tinggi, serta sistem keamanan berlapis.

Pintu adalah aplikasi crypto yang telah diunduh lebih dari 9 juta kali dan memiliki banyak pilihan aset dengan lebih dari 320+ token, serta telah resmi terdaftar dan berada di bawah pengawasan OJK. Dengan antarmuka yang ramah pengguna dan fitur yang lengkap, Pintu cocok bagi investor pemula maupun trader profesional dan aktif.

Aplikasi ini mendukung berbagai aset populer seperti Bitcoin, Ethereum, dan Solana, serta menyediakan fitur tambahan seperti Pintu Earn dan Auto DCA untuk menabung crypto, Pintu Academy untuk belajar crypto, Pintu Pro untuk trading dengan fitur advanced di desktop maupun HP. Pintu Pro adalah platform trading crypto lengkap yang memiliki fitur Spot dan Futures dalam satu platform, serta telah teregulasi resmi. Dengan Pintu Futures, trader dapat trading secara fleksibel dan efisien dengan memanfaatkan leverage untuk menangkap peluang di berbagai kondisi pasar baik saat harga naik maupun turun.

Tersedia juga versi web trading yang cepat, dilengkapi dengan fitur advanced trading yang lengkap seperti chart, limit order, trading futures, perpetual contracts dan margin trading. Kelebihan ini menjadikan Pintu Pro cocok untuk trader aktif dan profesional.

3. Menguasai Analisis Teknikal

Trading Bitcoin Futures sangat bergantung pada kemampuan membaca pergerakan harga. Inilah mengapa analisis teknikal menjadi keterampilan yang wajib dikuasai. Analisis teknikal menggunakan data harga historis, grafik candlestick, serta indikator untuk memprediksi arah pergerakan berikutnya.

Beberapa indikator populer yang sering dipakai trader futures antara lain Moving Average (MA), Relative Strength Index (RSI), dan Bollinger Bands. Misalnya, MA digunakan untuk melihat trend jangka panjang, RSI membantu mengidentifikasi kondisi overbought atau oversold, sedangkan Bollinger Bands menunjukkan tingkat volatilitas pasar.

Selain indikator, trader juga perlu memahami pola candlestick seperti doji, hammer, atau engulfing, karena sering memberikan sinyal perubahan tren. Dengan analisis teknikal yang matang, Anda bisa menentukan kapan waktu terbaik untuk membuka posisi long atau short.

4. Menerapkan Manajemen Risiko

Salah satu kesalahan terbesar trader futures adalah mengabaikan manajemen risiko. Padahal, pasar Bitcoin sangat volatil, dan tanpa strategi manajemen risiko, modal bisa habis dalam waktu singkat. Untuk itu kamu harus mengendalikan kerugian agar tidak melebihi kemampuan finansial.

Kamu harus tentukan batas kerugian per transaksi (stop loss). Misalnya, jangan sampai kerugian melebihi 2–3% dari total modal dalam satu posisi. Gunakan leverage secara bijak. Leverage memang bisa memperbesar keuntungan, tetapi juga memperbesar risiko likuidasi.

Manajemen risiko bukan sekadar teori, tetapi bagian paling krusial dalam trading futures. Trader profesional yang sukses justru lebih fokus menjaga modal daripada mengejar profit instan. Ingat, dalam jangka panjang, menjaga modal sama artinya dengan menjaga kesempatan untuk terus bertahan di pasar.

5. Membuat dan Disiplin pada Strategi Trading

Untuk sukses kamu harus membuat strategi trading yang jelas, lalu disiplin menjalankannya. Tanpa strategi, trading hanya akan menjadi aktivitas spekulatif yang berujung pada kerugian.

Strategi bisa berupa pendekatan teknikal seperti day trading, swing trading, atau scalping. Misalnya, day trader biasanya membuka dan menutup posisi dalam satu hari untuk menghindari risiko overnight. Sementara swing trader memanfaatkan tren jangka menengah dengan menahan posisi selama beberapa hari atau minggu.

Selain itu, tentukan aturan entry dan exit yang jelas. Misalnya, buka posisi long jika RSI berada di bawah 30 dan harga menembus Moving Average 50. Aturan yang terukur ini membantu trader mengurangi keputusan emosional.

Yang paling penting, disiplinlah terhadap strategi yang dibuat. Jangan mudah tergoda untuk melanggar aturan karena emosi atau FOMO (fear of missing out). Trader sukses bukan mereka yang selalu benar dalam memprediksi harga, melainkan mereka yang konsisten dan disiplin dalam menjalankan strategi.

Dengan cara ini, trading Bitcoin Futures bisa menjadi aktivitas yang lebih terarah dan berpotensi menguntungkan. Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.

Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.

(Adv)

Baca Juga

Rekomendasi