Kegiatan ini berlangsung serentak di 151 kelurahan di Kota Medan dan merupakan bagian dari komitmen Pemko Medan untuk menjaga kebersihan lingkungan secara berkelanjutan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, Melvi Marlabayana, menyatakan bahwa target dari aksi ini adalah pengumpulan sekitar 4 ton sampah dari berbagai titik di kota.

"Kami berharap dapat menutup seluruh Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar di setiap kecamatan," ungkapnya.

Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, tidak hanya meluncurkan aksi bersih-bersih, tetapi juga Gerakan Massal Normalisasi Saluran Drainase. Ini merupakan upaya penataan lingkungan yang melibatkan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Medan.

"Kita akan menormalisasi drainase sepanjang 26 kilometer di 34 titik yang telah ditentukan," jelas Melvi.

Sementara itu, Lurah Teladan Barat, Juni Hardian, menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam mewujudkan target 'Indonesia Bersih 2029'.

"Kegiatan ini adalah perintah langsung dari Wali Kota untuk mendukung pengelolaan sampah," katanya.

Hari Bersih-Bersih Sedunia pertama kali digagas oleh organisasi Let’s Do It World (LDIW) dari Estonia pada tahun 2008 dan kini diperingati setiap tahun pada tanggal 20 September, yang diakui oleh Majelis Umum PBB. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global terhadap masalah sampah serta mendorong partisipasi aktif dari seluruh pihak dalam menciptakan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Dengan semangat kolaboratif dan kesadaran lingkungan, diharapkan aksi ini tidak hanya memberikan dampak positif pada kebersihan di Kota Medan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih baik.

(JW/RZD)