30 Orang Ditangkap dalam Kerusuhan Anti Imigran di Den Haag

30 Orang Ditangkap dalam Kerusuhan Anti Imigran di Den Haag
Ilustrasi (Analisadaily/pexels-Alotrobo)

Analisadaily.com, Den Haag - Sedikitnya 30 orang ditangkap dalam kerusuhan di Den Haag, Belanda, yang menyebabkan dua petugas polisi terluka, demikian menurut keterangan wali kota, kepala kepolisian dan kejaksaan setempat.

“Kami menghadapi ledakan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Demonstrasi damai terpaksa dibubarkan karena keamanan para peserta tidak lagi dapat dijamin,” kata Wali Kota Den Haag, Jan van Zanen, seperti dikutip surat kabar Algemeen Dagblad.

Menurut wali kota kelompok perusuh datang dari berbagai wilayah di Belanda. Mereka menyerang polisi, kuda polisi, hingga jurnalis.

Kepala Kepolisian Den Haag, Karin Krukkert, menegaskan bahwa sekitar 30 orang ditangkap akibat kerusuhan tersebut, sebagian besar karena tindak kekerasan terhadap aparat.

Sebagian masih ditahan, sementara lainnya sudah dibebaskan, namun kemungkinan penangkapan tambahan masih ada. Krukkert menambahkan, dua polisi yang terluka sudah dalam kondisi membaik.

Kerusuhan pecah pada Sabtu (20/9) saat digelar aksi menentang kebijakan imigrasi pemerintah Belanda. Unjuk rasa itu berujung bentrokan dengan polisi dan meluas ke berbagai wilayah kota.

Para pengunjuk rasa membakar sebuah mobil polisi serta melempari aparat dengan batu. Untuk membubarkan massa, polisi menggunakan meriam air.

Meskipun aksi dibubarkan, sejumlah kelompok dengan sikap agresif tetap bertahan di sekitar stasiun dan terus memprovokasi aparat. Polisi yang dilengkapi pentungan kemudian melakukan pengejaran dan penangkapan.

Selain itu, para perusuh memecahkan kaca jendela lantai dasar kantor pusat Partai Demokrat 66 (D66) dan membakar tempat sampah di pintu masuk.

Saksi mata yang ditemui RIA Novosti menyebut sekelompok orang yang berkumpul di kantor partai tersebut meneriakkan tuntutan agar pusat-pusat penampungan pengungsi di Belanda ditutup.

Perdana Menteri Belanda, Dick Schoof, mengecam aksi kekerasan terhadap polisi serta vandalisme yang menimpa kantor Partai D66. Ia menyatakan tindakan itu tidak dapat diterima.

(ANT/WITA)

Baca Juga

Rekomendasi