
Tim PKM Unimed Kenalkan TTG ke Petani Gula Aren (Analisadaily/istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Medan (Unimed) memberikan pendampingan tentang penggunaan teknologi tepat guna (TTG) sebagai upaya peningkatan produksivitas dan pendapatan petani gula aren.
Bersama anggota tim Ir Denny Haryanto Sinaga, SPd, MEng, dan Hasianna Nopina Situmorang, ST, MSc melaksanakan program inovatif di desa tersebut, dengan latar belakang yaitu tantangan dihadapi petani yang masih mengandalkan metode tradisional dengan kayu bakar yang tidak efisien karena proses pembakaran yang lama dan tidak merata.
“Kondisi ini memaksa petani untuk mengumpulkan nira aren dalam jumlah sangat besar sebelum bisa memulai proses memasak. Lebih lanjut, kualitas produk akhir seringkali menurun, seperti gula yang mudah mencair saat dikirim dalam jarak jauh, yang berakibat pada penolakan atau pengembalian produk oleh konsumen.
Arwadi Sinuraya menyatakan, program ini dirancang untuk menjawab tantangan tersebut. “Proses memasak nira secara manual memakan banyak waktu dan tenaga, serta hasilnya kadang tidak konsisten. Misalnya, pori-pori gula yang terbentuk bisa berbeda-beda, sehingga ada gula yang tahan cukup lama, namun ada juga yang meleleh lebih cepat. Dengan rotary stirring cooker, proses pengadukan bisa berjalan otomatis sehingga lebih efisien dan higienis,” jelas Arwadi.
Program digelar 13 September lalu diawali penyerahan seperangkat alat produksi. Bantuan ini mencakup mesin stirring cooker untuk efisiensi proses memasak, alat pengemas kedap udara (vacuum pack) untuk meningkatkan masa simpan produk dan berbagai perangkat lainnya. Kegiatan penyerahan ini didampingi Amal Al Ghazali selaku perwakilan dari LPPM Unimed.
Tim dosen akan memberikan pelatihan intensif kepada para petani. Pelaksanaan teknis kegiatan dibantu Ir Olnes Yosefa Hutajulu, SPd, MEng dari Prodi Teknik Elektro. Pelatihan ini mencakup cara pengoperasian dan perawatan setiap mesin agar dapat digunakan secara berkelanjutan.
Tidak hanya berfokus pada produksi, tim juga akan membekali para petani dengan workshop pemasaran digital. “Tujuannya agar produk gula aren dari Desa Suka Maju tidak hanya unggul dalam kualitas dan kemasan, tetapi juga mampu menjangkau pasar yang lebih luas melalui platform online,” tambah Arwadi.
Kepala Desa Suka Maju Karlo Pandia menyambut baik inisiatif ini. “Terima kasih, khususnya kepada DPPM Kemendiktisaintek yang telah mendanai dan LPPM Unimed yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Bantuan teknologi dan pelatihan pemasaran ini adalah sebuah lompatan bagi para petani kami. Kami berharap ini dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga desa,” ungkapnya.
Dengan adanya sinergi antara teknologi produksi modern dan strategi pemasaran digital, produk gula aren Desa Suka Maju diharapkan dapat memiliki daya saing lebih kuat di pasar lokal maupun nasional. (AMAD/WITA)