Relokasi Kantor Cabang di Lokasi Strategis

BNC Komitmen Tingkatkan Pelayanan sebagai Bank Digital untuk Nasabah di Medan

BNC Komitmen Tingkatkan Pelayanan sebagai Bank Digital untuk Nasabah di Medan
BNC Komitmen Tingkatkan Pelayanan sebagai Bank Digital untuk Nasabah di Medan (Analisadaily/istimewa)

Analisadaily.com, Medan - PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC), terus memperkuat transformasinya sebagai bank dengan layanan digital di Indonesia, berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah setianya.

Sebagai salah satu pelaku di industri bank dengan layanan digital, BNC merasa penting untuk tetap memperhatikan kebutuhan nasabah dari berbagai latar belakang, termasuk para nasabah yang masih lebih menyukai untuk mendapatkan pelayanan dan bertransaksi secara tatap muka.

Maka dari itu, BNC berkeyakinan bahwa kehadiran kantor cabang di beberapa lokasi tertentu masih diperlukan dan BNC melakukan relokasi Kantor Cabang (KC) BNC Medan ke lokasi baru yang lebih strategis dengan konsep yang lebih modern, pada Kamis (25/9/2025).

Dalam prosesi peresmian kantor cabang di lokasi yang baru tersebut, dibuka dengan
penyampaian sambutan oleh Komisaris PT Bank Neo Commerce Tbk, Kreisna Dewantara
Gozali, yang dihadiri juga oleh Direktur Bisnis PT Bank Neo Commerce Tbk, Aditya
Windarwo, perwakilan manajemen Bank Neo Commerce, dan para tamu undangan.

Direktur Bisnis PT Bank Neo Commerce Tbk, Aditya Windarwo, mengatakan sebagai salah satu bank dengan layanan digital terdepan di Indonesia, BNC berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik, salah satunya adalah dengan merelokasi Kantor Cabang BNC Medan, ke lokasi yang lebih strategis.

"Kami berharap bahwa nasabah setia BNC akan
semakin mudah mendapatkan layanan perbankan secara lengkap dengan lebih baik lagi. Medan merupakan kawasan yang penting dan strategis bagi BNC, dikarenakan perkembangan dan pertumbuhan ekonominya yang pesat di mana kami melihat kota Medan menjadi kota perwakilan BNC di Pulau Sumatra," katanya di KC BNC Medan di Jalan Glugur No.71A/1 (Jl. Gatot Subroto), Petisah Tengah, Medan, yang sebelumnya berada di bilangan Kampung Baru, Medan.

BNC merelokasi KC Medan ke lokasi yang lebih strategis dan dengan konsep yang lebih modern serta terdigitalisasi. Hal ini merupakan salah satu upaya dari komitmen BNC untuk terus melayani kebutuhan nasabah dengan semakin baik lagi.

Aditya menekankan bahwa dengan berbagai produk dan layanan keuangan yang ditawarkan
oleh BNC, baik untuk nasabah individu, UMKM, dan korporasi, BNC berharap dapat terus
memberikan pelayanan keuangan yang dapat menjadi solusi atas segala kebutuhan terkait
keuangan masyarakat Indonesia.

“Lokasi baru di Jalan Glugur dipilih karena berada di area bisnis yang lebih strategis, mudah dijangkau, dan lebih dekat dengan pusat aktivitas
ekonomi. Dengan begitu, kami berharap dapat menghadirkan layanan perbankan yang lebih
dekat, lebih cepat, dan lebih nyaman bagi seluruh nasabah, baik perorangan, UMKM, maupun korporasi,” tambah Aditya.

BNC juga terus memperkuat budaya organisasi yang dinamis dan berorientasi pada inovasi,
dan kepatuhan serta layanan digital. Dengan struktur organisasi yang efisien dan pemanfaatan teknologi secara optimal, BNC mampu meningkatkan kualitas layanan sekaligus menjaga biaya operasional tetap terkendali.

Komitmen ini menjadi pondasi penting bagi pertumbuhan jangka panjang, menjadikan BNC mampu memimpin sebagai institusi keuangan yang tangguh, kompetitif, dan terpercaya di era bank dengan layanan digital.

Aditya menambajkan secara nasional, BNC telah mencatat sekitar 28 juta pengguna individu. Tahun lalu, bank ini berhasil melakukan turnaround bisnis dengan mencatatkan laba Rp19 miliar setelah sebelumnya merugi. Pada semester I 2025, laba melonjak signifikan menjadi Rp270 miliar.

“Kami melihat apa yang dilakukan sudah ke arah yang benar. Fokus kami ke depan adalah meningkatkan jumlah transaksi, penempatan deposito, dan penyaluran kredit,” jelasnya.

Meski menghadapi ketidakpastian pasar global, BNC tetap menjaga stabilitas margin bunga bersih (net interest margin) di level 14–15 persen serta rasio kredit bermasalah (NPL) di kisaran 3 persen.


(WITA)

Baca Juga

Rekomendasi