Pengembangan Sistem Pertanian Ramah Lingkungan Melalui Pupuk Cair Photosynthetic Bacteria (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Stabat - Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat Skema Mandiri 2025 melaksanakan program “Pengembangan Sistem Pertanian Ramah Lingkungan melalui Pupuk Cair Photosynthetic Bacteria dan Penanaman Sorgum di Raised Bag Garden Kelompok Tani Mulia Kecamatan Stabat.”
Program ini menjadi wujud nyata komitmen perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, sekaligus menghadirkan inovasi teknologi terapan yang langsung menyentuh kebutuhan petani di lapangan.
Dengan pendekatan yang menyeluruh, kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengetahuan sekaligus praktik lapangan, sehingga petani memperoleh manfaat nyata dan dapat mengimplementasikan teknologi tersebut secara mandiri.
Tim pengabdian ini dipimpin oleh Nur Ulina Warnisyah Br Sebayang, M.Agr sebagai ketua, dengan anggota Julieta Christy, S.P., M.Agr; Rouzatul Nafisah, S.P., M.Si; dan Vira Irma Sari, S.P., M.Si. Kegiatan juga didukung Penyuluh Pertanian Lapangan Kelurahan Sidomulyo, Hidayati Mardiyah, S.P. yang berperan aktif dalam memberikan arahan teknis di lapangan.
Para dosen dan penyuluh ini bersinergi dengan petani agar teknologi yang diperkenalkan mudah dipahami dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat semangat kolaborasi lintas sektor. Program ini semakin kaya karena adanya kolaborasi erat dengan Kelompok Tani Mulia dan UKM Himadita Nursery.
Di Kelompok Tani Mulia hadir Dedek Pratama selaku Sekretaris yang mewakili petani lokal. Sementara dari UKM Himadita Nursery turut hadir Mhd Ilyas Munthe selaku Ketua, Khairanum Amanda selaku Sekretaris, bersama tim Divisi Pengembangan dan Pengabdian, yakni Suci Asmarani Siregar, Siti Aisyah Hasibuan, Hanif Endarsyah Pulungan, Divisi Produksi Farhan Khaidirysah, Divisi Tanaman Hias Muhammad Habibi Ritonga, Divisi Pembibitan Dwi Retno Arie Wijaya dan Andri Wifali, Divisi Media Editing Marketing Khalisa Humairah Dalimunthe, serta Divisi Perlengkapan Muhammad Iqbal Raf.
Kehadiran UKM Himadita Nursery memperkuat aspek inovasi, dokumentasi, hingga pemasaran hasil kegiatan. Salah satu titik penting dalam kegiatan ini adalah sesi sosialisasi dan praktik lapangan yang dipandu langsung oleh Suci Asmarani Siregar dan Siti Aisyah Hasibuan dari Divisi Pengembangan dan Pengabdian UKM Himadita Nursery.
Keduanya berperan sebagai fasilitator yang menjembatani materi teknis dengan bahasa yang mudah dipahami petani. Melalui pendekatan interaktif, mereka mengajarkan langkah-langkah pembuatan pupuk cair Photosynthetic Bacteria mulai dari pemilihan bahan baku, fermentasi, hingga cara pengaplikasiannya di raised bag garden.
Selain itu, mereka juga mendampingi petani dalam praktik menanam sorgum, mengatur media tanam, serta teknik pemeliharaan yang sesuai prinsip pertanian ramah lingkungan. Dengan metode ini, peserta kegiatan tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan di lahan masing-masing.
Konsep raised bag garden menjadi salah satu fokus utama. Metode ini dinilai tepat karena memanfaatkan lahan sempit secara maksimal, mempermudah pengelolaan tanaman, dan ramah lingkungan. Raised bag garden memungkinkan petani mengatur sistem pemupukan, pengairan, dan pengendalian hama secara lebih efisien tanpa bergantung pada bahan kimia berlebihan.
Sementara itu, pemilihan sorgum sebagai tanaman alternatif juga sangat strategis karena bernilai ekonomis tinggi, adaptif terhadap kondisi lingkungan setempat, serta mendukung diversifikasi pangan di Kecamatan Stabat.
Dalam kesempatan ini, Tim Pengabdian USU menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kelompok Tani Mulia Kecamatan Stabat yang diwakili Dedek Pratama, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Stabat yang diwakili oleh Penyuluh Pertanian Lapangan, Hidayati Mardiyah, S.P., Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat dan Mahasiswa (LPMM) USU, serta UKM Himadita Nursery beserta seluruh anggotanya.
Dukungan semua pihak ini sangat penting, mulai dari penyediaan lokasi kegiatan, pendampingan teknis, hingga sosialisasi kepada masyarakat sekitar. Kolaborasi ini memperkuat jejaring antara universitas, pemerintah daerah, dan masyarakat sehingga kegiatan pengabdian berjalan lancar dan tepat sasaran.
Kegiatan pengabdian ini memberikan dampak positif yang signifikan. Melalui pelatihan intensif, petani kini memiliki keterampilan memproduksi pupuk cair Photosynthetic Bacteria secara mandiri, yang membantu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan memperbaiki kualitas tanah.
Penanaman sorgum melalui sistem raised bag garden juga memperkenalkan model tanam baru yang lebih efisien, meningkatkan produktivitas, dan membuka peluang pendapatan tambahan. Model kebun seperti ini dapat dijadikan percontohan untuk petani lain yang menghadapi keterbatasan lahan namun ingin bercocok tanam secara berkelanjutan.
Selain dampak ekonomi, program ini juga membawa manfaat sosial dan lingkungan yang besar. Petani semakin sadar akan pentingnya praktik pertanian ramah lingkungan yang menjaga kelestarian sumber daya alam.
Mereka menjadi lebih percayadiri dan mandiri dalam mengelola usaha tani, serta mulai mempraktikkan prinsip konservasi tanah dan air. Dengan pengetahuan dan keterampilan baru ini, Kelompok Tani Mulia bersama UKM Himadita Nursery memiliki potensi besar menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat sekitarnya, sehingga pengaruh positifnya meluas ke desa-desa sekitar Kecamatan Stabat.
Ke depan, program pengabdian ini diharapkan terus berlanjut dan berkembang. Model kerja sama antara USU, pemerintah daerah, UKM kampus, dan masyarakat akan diperkuat untuk menjangkau lebih banyak petani dan memperluas dampak program.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa inovasi sederhana namun tepat sasaran dapat meningkatkan kemandirian petani, mendukung ketahanan pangan, serta menjaga kelestarian lingkungan.
Dengan semangat kolaborasi dan keberlanjutan, Tim Pengabdian Fakultas Pertanian USU berharap Kelompok Tani Mulia Kecamatan Stabat dan UKM Himadita Nursery dapat menjadi pionir sistem pertanian ramah lingkungan di Sumatera Utara dan inspirasi bagi kelompok tani lainnya.
(REL/RZD)