Pada acara tersebut hadir Wakil Gubernur Sumatera Utara, Surya, Dirjen Infrastruktur Digital, Wayan Toni Suprianto, Wakil Bupati Deliserdang, Lom Lom Suwondo, serta pejabat penting lainnya.

Meutya Hafid menyampaikan bahwa bantuan Kampung Internet dari Komendigi diluncurkan di Sumut secara bersamaan juga dilakukan di 5 Provinsi. Yakni Sumut, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Banten, dan Jawa Barat dengan jumlah titik bantuan sebanyak 1.194 akses Internet.

Sementara lama bantuan selama 12 bulan dibiayai Komendigi, selanjutnya dibebankan pada pengguna. Ini ditargetkan sebagian besar pada pelaku UMKM untuk membantu usaha ini, sehingga bisa go digital sehingga memiliki akses.

“Kenapa kita memulai dari Desa Kramat Gajah, Deliserdang, ini tidak lain sebagai penguat bahwa harus membangun hingga pelosok desa, karena namanya pun Kampung Internet, jadi memang targetnya desa dan memperluas jaringan internet hingga ke desa-desa,” terangnya.

Meutya Hafid menekankan agar layanan internet tersebut supaya dimanfaatkan dengan baik, jangan sempat digunakan yang tidak baik, termasuk untuk melakukan penipuan online, judi online, serta alat untuk menonton pornografi.

“Jadi saya berharap kepada warga manfaatkan bantuan ini dengan baik, khususnya para pelaku UMKM untuk mempromosikan usahanya,” harapnya.

Laporan Dirjen Infrastruktur Digital Menkomdigi, Wayan Toni Suprianto menjelaskan, penerimaan manfaat bantuan Kampung Internet ini di Indonesia terbanyak di Provinsi Sumut, sebanyak 307 titik yang tersebar di Kabupaten Deliserdang dan Kabupaten Serdang Bedagai.

Wakil Gubernur Sumut, Surya, menyampaikan terima kasih dan apresiasi Pemerintah Provinsi Sumut kepada Komendigi RI atas kepercayaan dan dukung yang diberikan kepada Sumut.

Melalui peluncuran Kampung Internet ini, ia mengajak seluruh masyarakat untuk menggunakan fasilitas komunikasi dan informasi dengan bijak dan produktif.

“Mari kita jadikan internet bukan sekadar sarana hiburan, tetapi sebagai pintu peluang ekonomi, pendidikan, dan peningkatan kesejahteraan keluarga. Harapan kita bersama dengan program ini tidak ada lagi kesenjangan digital maupun kesenjangan informasi akibat faktor geografis masyarakat di pelosok Sumut, harus memiliki hak yang sama untuk terkoneksi dengan dunia digital,” pungkasnya.

(KAH/RZD)