
Inovasi Pertamina EP Rantau dalam Mendorong Pemberdayaan Masyarakat (Analisadaily/istimewa)
Analisadaily.com, Aceh Tamiang - Pertamina EP Rantau Field bagian dari Pertamina Hulu Rokan Zona 1 merupakan kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) yang bergerak di bidang hulu migas untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. Dalam menjalankan operasi produksinya, Pertamina EP Rantau juga menjalankan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana yang diatur dan diawasi oleh SKK Migas yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah.
Dalam perencanaan hingga implementasi program, pemerintah telah mengaturnya dalam Pedoman Tata Kerja PTK-017 Revisi-02/2025. Seiring tantangan di daerah operasi migas selalu berkembang, fokus program yang dulunya hanya pada bantuan sosial jangka pendek kini diarahkan pada program yang berkelanjutan. Pilar program tersebut adalah pendidikan, kesehatan, ekonomi produktif, lingkungan dan tanggap kebencanaan.
Lebih lanjut, Manager Community Involvement & Development Pertamina Hulu Rokan Iwan Ridwan Faizal menjelaskan bahwa setiap program yang akan dilaksanakan harus didasari dengan kajian pemetaan masyarakat untuk kemudian dibuatkan peta jalan program dan ukuran keberhasilannya. “Program inilah yang kami presentasikan ke SSK Migas untuk mendapatkan persetujuan. Setiap program juga dimonitor dan dievaluasi setiap tiga dan enam bulan sekali,” jelasnya.
Akutanbilitas pelaksaan program telah dilakukan Pertamina EP Rantau ke fungsi pengawasan yang ditunjuk negara, yakni SKK Migas. Selain itu, juga telah dilaporkan setiap triwulan kepada Bappeda Provinsi Aceh. Perusahaan juga telah mengikuti sejumlah kompetisi untuk dikaji dan juga publikasi untuk diketahui masyarakat. Bahkan program pemberdayaan Pertamina EP Rantau di Aceh Tamiang menjadi nilai tambah yang mengantarkan Pertamina EP Rantau meraih Proper Emas sebanyak delapan kali.
Menanggapi anggapan yang beredar bahwa ada masyarakat yang tidak tersentuh oleh CSR, perusahaan menyadari bahwa program tidak dapat memuaskan dan menjawab semua permasalahan di masyarakat. Karena itu dibutuhkan kolaborasi antara perusahaan, pemerintah dan masyarakat. Hal inilah yang disampaikan pada pertemuan Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPRK Aceh Tamiang pada Senin (29/9).
Tengku Rudi, Anggota Komisi III DPRK Aceh Tamiang menerima keterangan dari Perusahaan. Dia menyampaikan apresiasi bahwa pertanyaan diajukan dapat dijawab dengan baik oleh Pertamina EP Rantau. “Saya rasa program CSR telah dijalankan dengan baik oleh Pertamina. Kami dukung Pertamina EP Rantau untuk terus memberikan manfaat jangka panjang lewat program-programnya.” katanya.
Hal ini, menurutnya untuk menghindari
kesalahpahaman yang dapat dimanfaatkan pihak-piah tertentu untuk adu domba.
Selama ini Pertamina EP Rantau Field sudah banyak melakukan program yang berdampak terhadap masyarakat. Di antaranya, Program Pemberdayaan Masyarakat Sinar Pelita yang memberikan dampak positif bagi penyandang disabilitas untuk lebih berdaya secara ekonomi dan tanggap bencana.
Lewat program ini, penyandang disabilitas dilibatkan langsung dalam penyusunan rencana mitigasi, pengambilan keputusan hingga pelaksanaan tanggap darurat. Puluhan orang disabilitas dilatih menjadi anggota Satuan Tugas Difabel Siaga Tanggap Bencana dan Berdaya (Satgas Digdaya).
Tidak hanya itu, dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional Pertamina EP Rantau Field mentransformasikan lahan tidur 1,8 hektar menjadi kebun cabai. Untuk menyukseskan program cabai ini, PEP Rantau Field menggandeng Kelompok Tani Tunas Muda, Kampung Tanjung Seumantoh, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang. Kolaborasi dengan warga dan pemerintah setempat program ini memberikan manfaat jangka Panjang bagi masyarakat.(REL/WITA)