
Analisadaily.com, Medan-PSMS Medan akan menghadapi Sriwijaya FC pada lanjutan Liga 2 Championship 2025-2026 pekan 4 grup barat, Sabtu (4/10). Laga dengan tajuk “Derbi Sumatera” ini akan menyajikan duel sengit.
Pengamat sepak bola, Julius Raja menilai permainan "rap-rap" masih efektif untuk diterapkan saat menghadapi Sriwijaya FC nanti. Keefektifan permainan "rap-rap" sudah dibuktikan tim PSMS Medan saat melawan Sumsel United pada pertandingan pekan ketiga Liga 2, pada Minggu (28/9) lalu.
Pada pertandingan itu, permainan "rap-rap" PSMS sukses menghantam Sumsel United dengan skor 2-0. Hasil ini membuat tim PSMS berada di papan atas klasemen sementara dengan nilai 4, dari tiga kali penampilannya berhasil sekali menang, sekali kalah, dan sekali seri.
Julius Raja menilai, saat menghadapi Sumsel United, para pemain PSMS sudah menunjukkan jiwa rap-rap. Itu sebabnya pelatih PSMS, Kas Hartadi harus selalu menjaga pemainnya agar tetap melestarikan ciri khas PSMS Medan tersebut.
Julius Raja mengatakan, permainan "rap-rap", yang identik dengan fisik kuat, duel tanpa takut, dan mental baja di lapangan, memang menjadi identitas tim berjuluk Ayam Kinantan sejak dulu. Gaya bermain ini bukan hanya soal keras, tapi juga soal semangat pantang menyerah yang jadi cermin jiwa masyarakat Medan.
Penguasaan lini perlini serta kedisiplinan antar lini juga dipertontonkan oleh para pemain PSMS. Dengan pola dan strategi bermain cepat dan menyerang yang ditampilkan oleh para pemain PSMS sangat menghibur para penonton yang hadir di Stadion Utama Sumatera Utara.
Menurut Julius Raja, zona marking dan man to man marking juga berjalan dengan baik, sehingga area tengah permainan menjadi milik para pemain PSMS. Umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki yang diselingi dengan direct ball dengan mengandalkan kecepatan kedua sisi sayap juga dipertontonkan oleh kedua kesebelasan
PSMS akan memainkan pertandingan lanjutan Liga 2 dengan menjamu Sriwijaya FC pada Sabtu (4/10), di Stadion Utama Sumatera Utara. Para pemain kunci seperti Zikri Ferdiansyah diharapkan menjadi motor semangat, mengangkat tempo permainan dan memprovokasi semangat juang rekan setim.
Julius Raja mengingatkan, Sriwijaya FC meskipun sebagai juru kunci klasemen sementara, tidak bisa dianggap remeh. Para pemain PSMS harus disiplin dalam menjaga posisi, dan sampai peluit terakhir harus disiplin.
Menurut Raja, PSMS Medan harus kembali memperagakan permainan “rap-rap” ciri khas permainan kebanggaan anak-anak Medan. PSMS sebut harus mempertahankan jati dirinya sebagai tim yang dikenal dengan permainan keras dan tak kenal kompromi, sebelum pertandingan selesai.
Ada empat laga PSMS Medan digelar di Stadion Utama Sumatera Utara. Dimulai dengan laga kandang menghadapi Sriwijaya FC pada Sabtu 4 Oktober 2025, kemudian melawan Persikad Depok (11 Oktober), Persiraja Banda Aceh (25 Oktober) dan Garudayaksa FC (31 Oktober).
Dengan jadwal seperti ini, PSMS Medan berpeluang meraih poin maksimal jika mampu memanfaatkan keunggulan bermain di kandang. Potensi untuk meraih 12 poin dari empat laga kandang sangat terbuka, yang dapat mendorong PSMS naik ke puncak klasemen sementara Grup Barat Liga 2 Championship.
(BBG/NAI)