Dipatuk Kobra, 4 Jam Sempat ‘Berkeliling’ ke Berbagai RS di Medan, Sutrisno: Terima Kasih Perawat-Dokter RSUPH Adam Malik (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Seumur hidup tak sekali pun terbersit dalam pikiran Sutrisno jika dirinya bakal dipatuk ular Kobra.
Siang itu, sekira pukul 12.00 WIB, Selasa (30/9/2025), pria berusia 47 tahun, yang merasa perutnya minta diisi, pulang ke rumahnya di Dusun VIII, Jalan Pasar IV Blok A, Kelurahan Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan dari tempatnya bekerja memasang instalasi listrik di Jalan Kemuning.
Setibanya di rumah, ia membuka sepatu yang dikenakannya dan menaruhnya di depan rumah. Hanya berselang 15 menit, selesai makan, ia pun beranjak keluar rumah bersegera kembali bekerja.
Lalu ia mengambil kaus kaki yang dia taruh di dalam sepatu.
"Usai istirahat makan, mau kembali bekerja, saya mau pakai sepatu. Saat mengambil kaus tidak terjadi apa-apa. Nah, saat mengenakan sepatu itulah ruas ibu jari kaki saya sebelah kiri dipatuk. Ularnya ada di dalam sepatu saya," kata Sutrisno kemudian menambahkan jika Sutrisno masih sempat membunuh ular dengan panjang sekira 1 meter, berkulit gelap dan sebesar induk kaki orang dewasa.
Setelah dibunuh, seketika Sutrisno mengikat pergelangan kakinya, agar bisa ular yang dapat mematikan korban yang digigitnya itu, tidak menjalar lebih cepat menuju jantungnya.
"Lalu saya dibonceng adik saya dengan sepeda motor ke Klinik Rizky di Jalan Perjuangan. Tapi petugas di sana, tidak bisa berbuat apa-apa. Lagipula obatnya juga tidak ada," jelas Sutrisno.
Beberapa rumah sakit pun didatangi Sutrisno agar segera mendapat pertolongan. RSU Haji, RS Columbia Asia, RSUD Pirngadi, bahkan RS Bhayangkara digilir Sutrisno berharap bisa segera diobati. Tapi pihak rumah sakit menyatakan jika mereka tidak punya serum anti bisa ular (antivenom).
Lalu dia disarankan ke Puskesmas di Petisah. Di sana ternyata juga tidak bisa. Beruntungnya, selama 4 jam berkeliling mencari pertolongan ke berbagai rumah sakit di Medan, Sutrisno tidak mengalami gejala apa pun, selain keringat dingin. Akhirnya, Sutrisno berada pada pilihan terakhir, RSUP H Adam Malik. Di sana, Sutrisno langsung mendapatkan perawatan.
"Sampai di sana saya langsung dilayani, pelayanannya bagus. Saat opname juga perawat dan dokternya ramah-ramah," ujar Sutrisno yang mengaku opname tiga hari dan dicover oleh BPJS Kesehatan itu.
Saat diperbolehkan pulang, Kamis (2/10/2025) petang, Sutrisno tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada para perawat yang sudah merawatnya dan dr Franciscus Ginting SpPD, KPTI, PhD yang bertanggungjawab terhadap kesembuhannya.
"Saat diperbolehkan pulang, saya sudah sampaikan rasa terima kasih pada perawat dan dokternya," pungkasnya.
Terpisah Kasi Humas RSUP H Adam Malik, Adela Eka Putra Marza melalui Kepala Ruangan Rindu A 6 Sunah menyebutkan, bahwa kasus pasien dipatuk ular Kobra, ular tanah, yang sempat mendapat perawatan di ruangannya di atas 10 pasien. Belum lagi di ruangan yang lain di rumah sakit milik Kementerian Kesehatan itu.
Berdasarkan informasi, manusia dapat meninggal dalam waktu singkat setelah digigit ular Kobra, bahkan hanya 15 menit. Sebab, bisa Kobra bersifat Neurotoksik yang menyebabkan kelumpuhan cepat, termasuk pada otot pernapasan.
Waktu bertahan hidup sangat bervariasi tergantung jumlah racun yang disuntikan, ukuran ular, kondisi kesehatan korban dan apakah korban segera mendapatkan pertolongan medis.
(MC/RZD)