
Analisadaily.com, Medan - Sekitar jam 07.00 WIB, Minggu (5/10/2025) Harianto (37) memulai aktivitasnya mengeggrek tandan buah sawit siap panen di kebun sawit di sebuah perusahaan di Langkat.
"Saat terakhir mengegrek dapat 10 tandan. Tidak tahu jika di lokasi itu ada ularnya, saya jalan saja. Masih mau ngegrek, saya hanya lihat ke atas pohon sawit saja, tidak lihat ke bawah (jalan). Tetiba matuk saja ke kaki sebelah kanan," jelas Harianto yang ditemui di RSUPH Adam Malik Ruang RA4, Senin (6/10/2025) yang didampingi Kepala Ruangan RA4 RSUPH Adam Malik Fitri, Case Manajer Nella dan ibu mertua Harianto.
Usai mematuk kaki ayah dua anak itu, ular yang panjangnya lebih 1 meter, besarnya seperti gagang sapu dan berwarna hitam langsung kabur.
"Saya tidak sempat melihat kepalanya, hanya melihat badan dan ekornya saja, jadi tidak tahu jenis ular itu, karena langsung kabur ke semak-semak," jelas Harianto kemudian menambahkan saat bekerja dan mengalami musibah itu, dia tidak menggunakan sepatu boots.
"Sepatu boots yang biasa digunakan bekerja dicuci karena sudah kotor. Beberapa hari ini kan hujan terus," katanya.
Setelah dipatuk kaki Harianto berdarah, namun tidak banyak. Dia langsung mengikat pergelangan kaki sebelah kanannya itu dengan karet. Lalu dia pulang, kenudian ke klinik untuk mendapatkan pertolongan. Di sana pihak klinik tidak bisa berbuat apa-apa. Oleh pihak klinik, dia disarankanke RSUD Dr RM Djoelham Binjai untuk mendapat pengobatan.
Namun di sana ternyata juga tidak ada obatnya. Pihak rumah sakit Djoelham merujuk Harianto ke RSUPH Adam Malik.
"Setelah dipatuk ular itu, 15 menit kemudian saya merasa mual. Dan pikiran saya sudah entah kemana mana," kata Harianto dan mengakui pasca dipatuk ular, ia terpaksa menahankan rasa mual itu 3 jam, hingga akhirnya mendapatkan pertolongan di RSUPH Adam Malik.
Kepala Ruangan RA4 RSUPH Adam Malik Fitri didampingi Case Manajer Nella mengatakan kalau di ruangannya bulan lalu juga merawat pasien dipatuk ular Kobra dan yang satu lagi tidak diketahui jenis ularnya.
"Pasiennya berasal dari Dairi dan Helvetia. Kedua pasien laki-laki," ujarnya.