Areal pertanaman jagung di Desa Rante Besi, Kecamatan Gunung Sitember, Kabupaten Dairi (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Sidikalang - Bupati Kabupaten Dairi, Vickner Sinaga mengatakan, banyak investor melirik daerah ini.
“Investor luar daerah, banyak melirik daerah ini. Potensi besar,” kata Vickner di hadapan ratusan warga pada penyerahan hadiah undian tabungan Bank Pembangunan Rakyat Nusantara Bona Pasogit (BPR NBP) 8 di Sidikalang, Kamis (9/10/2025).
Vickner menyebut, dia bersama Ketua DPRD telah menandatangani pengiriman jagung ke Blitar.
“Seluruh jagung dari Dairi akan dikirim ke Kabupaten Blitar, Jawa Timur,” ujar Vickner.
Hal tersebut dilakukan dalam rangka peningkatan kesejahteraan rakyat.
Terpisah, tauke atau padagang pengumpul jagung di Desa Lau Tawar Kecamatan Tanah Pinem, Adi Tarigan (41) mengatakan, secara umum, tujuan penjualan tergantung harga.
“Kemana harga lebih bagus, kami jual ke situ,” ujar Adi.
Saat ini, harga beli di tingkat petani Rp5.400 per kilogram. Sedang harga jual ke pabrik Rp6.400.
“Tidak ada kontrak ke pengusaha. Karena terkadang, persyaratan terlalu rumit dan melemahkan pedagang di tingkat lokal,” ujarnya.
Dijelaskan, untuk Kecamatan Tanah Pinem, daerah sentra utama adalah Desa Tanah Pinem disusul Desa Pamah. Sedang untuk Kecamatan Gunung Sitember, penghasil tertinggi ada di Desa Rante Besi.
“Luasan areal budidaya di Tanah Pinem dan Gunung Sitember diperkirakan mencapai 2000 hektare,” kata Adi.
Diterangkan, musim panen berlangsung 1 kali dalam 5 bulan. Sekarang, tauke kesulitan mendapatkan pasokan. Musim kemarau panjang selama 5 bulan terakhir berdampak ke penyusutan produksi.
“Pola permodalan di sini, tauke membiayai usaha tani. Lalu hasil panen dijual ke pengusaha. Jadi, saling menguntungkan,” kata Adi.
Kepala Desa Lau Kersik, Kecamatan Gunung Sitember, Mangiring Sinurat mengatakan, areal pertanaman berkisar 450 hektare di wilayahnya.
Hasil panen dijual petani ke tengkulak. Selanjutnya, tengkulak menjual ke pengumpul lebih besar yang memiliki gudang. Kemudian, dikirim ke pabrik. Secara umum, pengiriman ditujukan ke Medan.
Camat Tigalingga, Saut Marganda Sinaga menjelaskan, wilayahnya merupakan pemasok besar komoditas jagung. Desa Lau Mill mencatatkan produksi sampai 2000 ton sekali panen.
“Desa Lau Mil dan Bertungen merupakan penghasil utama jagung,” kata Marganda.
(SSR/RZD)