Sofyan Tan (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan – Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, dr. Sofyan Tan, menegaskan bahwa ke depan, guru-guru swasta tidak perlu lagi bercita-cita menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) demi kesejahteraan. Hal ini dimungkinkan karena program peningkatan tunjangan bagi guru non-ASN akan terus diperjuangkan hingga menyamai pendapatan ASN.
“Suatu saat guru swasta jangan lagi berpikiran harus ASN. Seperti guru-guru di sini (YPSIM), tidak ada lagi yang mau ikut P3K karena tidak ada uang pensiun. Di sini, ada pensiunnya,” ujar Sofyan Tan saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan Sosialisasi Program Aneka Tunjangan Guru Non-ASN Tahun 2025 di Auditorium Bung Karno, Yayasan Pendidikan Sultan Iskandar Muda (YPSIM), Jalan Sunggal, Gg. Bakul, Medan, Sabtu (11/10).
Dalam kesempatan tersebut, Sofyan Tan mencontohkan salah satu guru di SMA Sultan Iskandar Muda yang telah menerima gaji di atas Rp20 juta. Pernyataan tersebut langsung dibenarkan oleh guru yang bersangkutan yang turut hadir sebagai peserta sosialisasi.
“Nasib bangsa ini ditentukan dari guru. Jika guru sejahtera, maka ia akan lebih fokus pada tugas mulianya untuk mendidik anak bangsa,” tambah Sofyan Tan.
Kegiatan sosialisasi ini merupakan kerja sama antara Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan Komisi X DPR RI. Sofyan Tan pun menyampaikan dalam waktu satu atau dua tahun ke depan, apa yang saat ini dilakukan Puslapdik sebagai pemegang anggaran terbesar di Kemendikdasmen akan lebih mudah. Karena dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang sedang dibahas oleh Komisi X DPR RI, akan menjamin bahwa kesejahteraan guru menjadi prioritas dan tidak adalagi gaji guru khususnya non-ASN di bawah upah minimum regional (UMR).
Namun di sisi lain, Sofyan Tan juga mengingatkan kepada pihak yayasan yang mengelola sekolah swasta agar tidak menjadikan sekolah sebagai ladang bisnis yang harus mendapatkan keuntungan. Selama niatnya tulus untuk membantu dunia pendidikan yang berkualitas, dia yakin sekolah akan semakin besar berkembang karena telah menjadi sekolah favorit.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala Puslapdik Dr. Andhika Gnendra, S.Si., M.M., Kabid GTK Dinas Pendidikan Deli Serdang Dr. Zumakir, M.Pd, serta para kepala sekolah dan guru non-ASN dari berbagai wilayah Sumatera Utara.
Kepala Puslapdik Kemendikdasmen Dr. Andhika menyatakan keinginannya agar kelak anak-anak pintar justru bercita-cita menjadi guru karena profesi tersebut memiliki maslahat yang besar. Karena itu pihaknya sangat serius dalam menuntaskan program yang mensejahterakan guru khususnya yang non-ASN.
“Tahun ini sertifikasi guru formal (non-ASN) sudah selesai dilaksanakan. Jika masih ada yang belum sertifikasi itu karena belum S1. Yang belum S1 ini nanti kita kuliahkan,” ujar Dr. Andhika.
Sebelumnya Dr. Andhika berulang kali mengutarakan kekagumannya terhadap apa yang telah dilakukan dr Sofyan Tan melalui YPSIM. Dia melihat sendiri bagaimana ketulusan dan spontanitas siswa sekolah yang sangat luar biasa tanpa ada kesan dibuat-buat.
Dia pun meminta agar apa yang telah dilakukan Sofyan Tan tidak hanya untuk Sumatera Utara, tapi menjadi contoh untuk di-copy paste provinsi lain dalam mengelola lembaga pendidikan.
"Setelah saya keliling dan belajar, apa yang dilakukan Pak Tan itu harusnya bisa kita copy-paste ke seluruh Indonesia. Saya tidak ikhlas jika keberhasilan ini hanya untuk Sumut. Harusnya untuk seluruh Indonesia,” ujar Dr. Andhika penuh haru.
(REL/RZD)