Penampilan Siswa Sekolah Nanyang Zi Hui Sangat Menarik Saat Mooncake Festival

Penampilan Siswa Sekolah Nanyang Zi Hui  Sangat Menarik Saat Mooncake Festival
Penampilan Siswa Sekolah Nanyang Zi Hui Sangat Menarik Saat Mooncake Festival (Analisadaily/Rizal Rudi Surya)

Analisadaily.com, Medan - Penampilan siswa dan siswi Sekolah Nanyang Zi Hui pada perayaan Mooncake Festival sangat menarik bahkan spektakuler.

Beberapa kali terdengar aplaus serta tepuk tangan meriah dari para hadirin yang memenuhi Auditorium Sailendra, Gedung Buddhayana Dharmasala, Vihara Borobudur di Jalan Imam Bonjol, Sabtu (11/10).

Lebih dari 400 murid Sekolah Nanyang Zi Hui dari jenjang nursery hingga sekolah menengah atas (SMA) menampilkan berbagai atraksi menarik pada perayaan bertema, Harvest of Harmony 2025.

Atraksi diawali dengan live band yang membawakan lagu, Birds of Feather, The Man Who Can't Be Move".

Pertunjukan semakin menarik dengan penampilan Oriental Ensemble. Suasana hening diakhiri dengan tepuk tangan meriah.

Diselingi dengan penampilan band tampil lion dance disusul dragon dance serta berbagai tarian baik modern maupun tradisional.

Puncak dari pertunjukan, penampilan drama musikal, "Legenda Sang Pemanah dan Dewi Bulan".

Kolaborasi yang apik dan peran yang sangat dihayati oleh para pemain membuat drama musikal tersebut tidak hanya membuat penonton tertegun, tetapi juga tertawa.

Direktur Sekolah Nanyang Zi Hui, Ir Lindawaty Roesli, MPd dalam sambutannya mengatakan, Mooncake Festival telah menjadi tradisi Sekolah Nanyang selama 22 tahun.

Kegiatan ini menumbuhkan kreativitas, disiplin, rasa percaya diri dan kerja sama sambil memperkaya para siswa terhadap budaya dan nilai-nilai luhur.

"Bagi para siswa, pengalaman berharga ini akan menjadi goresan indah dalam perjalanan hidup sebuah kisah kebersamaan, dedikasi, dan pertumbuhan di Sekolah Nanyang," ucap Lindawaty.

Mengenai drama musikal "Legenda Sang Pemanah dan Dewi Bulan", Lindawaty menguraikan, sikap keberanian dan kepedulian dengan mengambil risiko besar serta rela berkorban demi menyelamatkan umat manusia dari penderitaan akibat panas sepuluh matahari.

"Selain itu, tindakan memanah dilakukan dengan kesadaran penuh, menyatukan pikiran, hati, dan perbuatan. Nilai ini sejalan dengan praktik mindfullness yang diterapkan sekolah Nanyang melalui duduk hening, latihan mindfullness dan BIBO (breath ini-breath out)," ungkapnya.

Terkait dengan hal itu Lindawaty menjelaskan Sekolah Nanyang akan menghadirkan acara " Mindfull Music-Sound of the Rising Tide pada 17 dan 20 Oktober 2025.

(RRS/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi