Salah satu stand pameran Perayaan Hari Jadi Taput ke-80 tahun 2025 (Analisadaily/Emvawari Candra Sirait)
Analisadaily.com, Tarutung - Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-89 tahun Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) 2025 yang berlangsung selama 6 hari berturut diduga menelan biaya sekitar Rp 3 miliar lebih.
Berdasarkan informasi dihimpun, besarnya anggaran biaya tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang ditampung tahun 2025 sekitar Rp 1,9 miliar, ditambah pungutan dari masing-masing desa yang rata-rata setiap menyetor Rp 6 juta.
Di Taput sendiri ada sekitar 241 desa sehingga bila ditotal dari desa biaya terkumpul Rp 1,4 miliar (Rp 6 juta X 241 desa). Bila ditotal dari APBD yang ditampung dan pungutan dari desa mencapai sebesar Rp 3,3 miliar (Rp 1,9 miliar + Rp 1,4 miliar).
Seorang Kepala Desa (Kades) di Taput mengaku, biaya Rp 6 juta tersebut diperuntukkan dalam rangka mendukung kegiatan Hari Jadi Taput.
"Kami diminta menyetorkan senilai Rp 6 juta per desa untuk pembiayaan rangkaian acara HUT ke-80 Taput, dan diserahkan kepada oknum yang telah ditunjuk," ungkap Kades inisial S kepada wartawan, Rabu (15/10/2025).
Selain pembiayaan dari desa, informasi berkembang, untuk mendukung kegiatan perayaan Hari Jadi Taput juga dipungut dari setiap Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang masing-masing Puskesmas menyerahkan Rp 1 juta.
Kemudian pungutan dari stand pameran rata-rata Rp 3 juta sampai Rp 4 juta per setiap stand. Pada kegiatan ada puluhan stand pameran.
Besarnya biaya yang digelontorkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Taput pada perayaan hari jadi ini mendapat sorotan dan perbincangan dari kalangan masyarakat.
Pasalnya di tengah kondisi keuangan yang minim dan efisiensi anggaran, Pemkab Taput justru menggelontorkan biaya mencapai Rp 3 miliar lebih.
"Padahal kegiatan hari jadi hanya berlangsung 6 hari, dan kegiatannya juga biasa saja dan tidak terlalu wah," sindir seorang warga.
(CAN/RZD)