Sofyan Tan: Bahasa Indonesia Jembatan Pengungkap Rasa yang Meneduhkan

Sofyan Tan: Bahasa Indonesia Jembatan Pengungkap Rasa yang Meneduhkan
Sofyan Tan (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan –Malam ini saya didampingi tetesan air hujan, tetesanyang menggambarkan denyut nadi kerinduan saya kepada mu...” itulah penggalan surat cinta dr Sofyan Tan kepada pacar cintapertamanya yang kini sudah menjadi istri.

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut mencoba mengingat salah satu hasil karya bahasa dan sastra yang pernah dibuat beberapa puluh tahun silam di saat dirinya dihujam perasaan rindu pada kekasih. Saat itu dirinya sedang koas kedokteran di Pematang Siantar dan pacarnya berada di Medan.

“Istri saya masih simpan surat-surat itu di rumah. Karena dulu tidak ada handphone untuk mengungkap rasa,” ujarnya.

Surat-surat cinta tersebut menurutnya bagian dari karya sastra dan bahasa yang dituangkan sebagai jembatan hati pengungkap rasa yang meneduhkan.

“Karya-karya bahasa Indonesia itu adalah jembatan hati kita,” ucapnya.

Hal tersebut diungkapkan Sofyan Tan saat memberikan sambutan pada acara Diseminasi Produk Pengembangan Kebahasaan dan Kesastraan di Hotel Four Points by Sheraton, Jalan Gatot Subroto, Medan, Sabtu (18/10).

Acara diselenggarakan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Kementerian Pendidikan Dasardan Menengah (Kemendikdasmen) berkolaborasi dengan KomisiX DPR RI.

Sofyan Tan pun mengungkapkan bahwa berada di acara Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa terasa berbeda dengan acara-acara lain yang pernah diikutinya dan diselenggarakan banyak kementerian lain. Mulai dari sambutan saat dirinya hadir, cara panitia menyapa dirinya hingga acara dimulai semua menggunakan tutur bahasa yang santun. Bahkan saat mendengarkan Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra memberikan kata sambutan, sangat runut dan tertata kalimatnya dengan penuh kelembutan. Apalagi di penghujung kalimat disampaikan pula permohonan maaf mengatasnamakan lembaga sebagai wujud budaya ketimuran Indonesia.

“Kalau di acara kementerian lain mana ada yang seperti ini, minta maaf jika diujung sambutan,” ucap Sofyan Tan melepas candaan.

Kegiatan dihadiri langsung Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Dr. Dora Amalia, Kepala Bidang Fasilitasi dan Advokasi Bahasa dan Sastra Dr. Adi Budiwiyanto, Kepala Balai Bahasa Sumatera Utara Dr Asrif, dan perwakilan Dinas Pendidikan Kota Medan.

Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Dr. Dora Amalia mengatakan kegiatan yang diselenggarakan bertujuan untuk menyebarluaskan dan memperkenalkan secara langsung beragam produk unggulan bahasa dan sastra dari lembaganya.

Sekaligus juga menampung masukan dan saran masyarakat untuk memperkaya produk bahasa dan sastra yang ada. Selain itu juga sebagai wujud nyata sinergi dengan Komisi X DPR RI untuk kemajuan bahasa dan sastra Indonesia serta bahasa daerah.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi