Emas batangan (Analisa/istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Siapa yang menyangka, dari lembaran kecil berwarna kuning keemasan yang disimpan rapi di dompet atau lemari rumah bisa mendatangkan senyum lebar masyarakat beberapa hari belakangan ini. Harga emas melonjak tajam, bahkan menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah, naik hingga Rp78 ribu per gram hanya dalam waktu singkat.
Bagi sebagian orang, ini bukan sekadar angka. Ini adalah kabar gembira yang ditunggu-tunggu. Sebagian dari mereka tersenyum dari lonjakan harga emas yang begitu tinggi.
"Alhamdulillah, saya simpan emas dari dua tahun lalu. Nggak banyak, cuma 30 gram. Tapi sekarang nilainya naik sekali. Saat itu masih beli 1 juta per gram di 2023 awal dan sekarang harganya sudah mencapai Rp2,4 juta lebih,” ujar Indah, Jumat (17/10) kepada Analisa. Indah merupakan warga yang bekerja sebagai banker di salah satu bank BUMN.
Senyum sumringah bukan hanya diperlihatkan Indah, melainkan juga diperlihatkan para pemilik toko emas di Medan maupun di berbagai daerah lainnya. Keuntungan yang mereka dapat berlipat-lipat. Salah satu pemilik toko emas yang merasakan keuntungan itu adalah Saiman Harahap. Meski katanya saat ini jumlah pelanggan yang membeli perhiasan emas sunyi, tapi mereka tetap untung.
“Kalau pembeli sepi. Orang takut beli emas karena mahal. Dan orang takut juga menjual karena bisa jadi harga bisa lebih tinggi. Meski begitu, kami tetap untung. Karena hari ini, Jumat (17/100, emas berada di harga yang paling tinggi dalam sejarah kenaikannya,” ujar pria yang akrab disapa Iman tersebut.
Ia berdagang emas sejak 2016. Saat ini ia membuka toko di Air Joman, Kabupaten Asahan. Baginya menjadi pedagang emas tak pernah rugi. “Orang beli untung, orang jual juga untung dan investasinya juga untung,” ujar Iman.
Ada yang ia herankan, saat di toko perhiasan jumlah peminat sepi membeli, justru di PT Antam kondisi emas malah ludes terjual dan barang tidak ada. “Itu yang kita herankan. Justru di Antam gak ada. Harusnya emas di Galeri 24 juga menjadi pilihan,” ucapnya.
Ketidakmampuan masyarakat dalam membeli emas dengan jumlah cash menjadi momen bagi PT Pegadaian untuk memanfaatkan program cicil emas dan tabungan emas. “Sekarang jadinya banyak orang yang menikmati program cicil emas dan tabungan emas. Peminatnya cukup tinggi,” ujar Irma Pratiwi (Iphe) yang bekerja di PT Pegadaian.
Bahkan katanya, di tengah emas yang lagi meningkat, banyak generasi Z yang mulai sadar untuk menabung emas. “Jadi sama saya itu ada anak-anak gen Z yang mulai nyicil 10 gram emas. Mereka kemarin beli emasnya masih murah. Dan sekarang kan harga sudah mahal. Dan mereka baru sadari investasi emas itu. Ada yang bilang, terima kasih ya kak sudah sarankan beli mas,” ucapnya menirukan pembeli gen Z tersebut.
Di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, mereka mendapatkan “cuan” dari emas. Dan saat ini emas menjadi simbol harapan bahwa masyarakat untuk berinvestasi.
Editor: Nirwansyah Sukartara