Jalan Provinsi Raya – Raya Kahean Putus Total, Ekonomi Warga Lumpuh, Satu Kendaraan Terjun ke Jurang

Jalan Provinsi Raya – Raya Kahean Putus Total, Ekonomi Warga Lumpuh, Satu Kendaraan Terjun ke Jurang
Jalan Provinsi Raya – Raya Kahean Putus Total, Ekonomi Warga Lumpuh, Satu Kendaraan Terjun ke Jurang (Analisadaily/istimewa)

Analisadaily.vom, Simalungun – Bencana longsor hebat meluluhlantakkan akses vital antar kecamatan di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Raya dan Kecamatan Raya Kahean terputus total setelah badan jalan di Dusun Buru Ganjang, Nagori Siporkas, Kecamatan Raya, amblas dihantam longsor.

Peristiwa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini melumpuhkan total aktivitas masyarakat, termasuk arus distribusi barang, jasa, dan kebutuhan pokok. Warga terisolasi, dan perekonomian setempat nyaris berhenti.

Tidak hanya itu, insiden ini nyaris menelan korban jiwa. Sebuah sepeda motor dilaporkan terjun ke jurang akibat pengendara tak sempat menghindar dari bagian jalan yang ambles.

Menanggapi kondisi genting ini, Mangapul Purba, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumatera Utara sekaligus Anggota Komisi D dari Dapil 10 (Siantar–Simalungun), angkat bicara dan menyerukan aksi cepat dari pemerintah provinsi.

“Kita tidak bisa diam melihat kondisi ini. Jalan ini adalah urat nadi masyarakat. Ketika akses ini putus, yang terputus bukan hanya jalan, tapi juga kehidupan ekonomi, pendidikan, dan layanan kesehatan masyarakat,” tegas Mangapul.

Ia mendesak Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara untuk segera turun ke lapangan dan melakukan penanganan darurat tanpa menunggu waktu lebih lama.

“Kita minta dalam hitungan hari sudah ada tindakan. Mau itu pakai dana BPBD atau kebijakan tanggap darurat lainnya, yang penting masyarakat tidak terus dikorbankan,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia juga meminta Gubernur Sumatera Utara untuk tidak tinggal diam dan segera memerintahkan jajarannya bertindak cepat.

“Jangan tunggu viral dulu baru bertindak. Ini tanggung jawab kita bersama. Gubernur harus segera menggerakkan seluruh dinas terkait.”

Warga yang biasanya hanya membutuhkan waktu kurang dari 30 menit untuk berpindah antar kecamatan, kini terpaksa memutar hingga puluhan kilometer melalui jalur alternatif yang jauh dan tidak layak dilalui kendaraan berat.

Kondisi ini berdampak langsung pada distribusi hasil pertanian, pasokan kebutuhan pokok, hingga akses layanan kesehatan dan pendidikan.

Warga berharap bencana ini tidak hanya ditanggapi dengan wacana dan rapat, melainkan tindakan nyata di lapangan. Mereka menginginkan perbaikan secepatnya, sebelum musim hujan yang lebih parah kembali datang dan memperburuk kondisi.

(NAI/NAI)

Baca Juga

Rekomendasi